Pemkab Aceh Tengah saat membahas pembangunan kawasan transmigrasi berbasis ketahanan pangan dengan DPR Aceh.
Takengon | BidikIndonesia – Komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru kembali diperkuat.
Bupati Haili Yoga didampingi Wakil Bupati Muchsin Hasan menerima kunjungan kerja Komisi II DPR Aceh dan jajaran Pemerintah Provinsi Aceh, Jum’at (11/04/2025) pagi, di Takengon.
Pertemuan ini memfokuskan pembahasan pada rencana strategis pembangunan Kawasan Transmigrasi Berbasis Pangan yang dirancang akan dipusatkan di Kampung Arul Badak, Kecamatan Pegasing.
Turut hadir dalam agenda penting ini Ketua Komisi II DPRA Ilmiza Saaduddin, Anggota DPRA Dapil IV Rahmuddin, Kepala DLHK Aceh A. Hanan, Pj. Sekda Mursyid, serta sejumlah kepala dinas strategis seperti Bappeda, Pertanian, PUPR, Perkebunan, dan Transmigrasi. Hadir pula tokoh masyarakat sekaligus mantan Bupati Aceh Tengah dua periode, Nasaruddin dan Komisi A DPRK Aceh Tengah.
Dalam paparannya, Haili Yoga menegaskan, pembangunan kawasan transmigrasi tidak lagi semata soal relokasi penduduk, namun lebih dari itu, yaitu menciptakan kawasan ekonomi terpadu dengan fokus pada produksi pangan unggulan.
“Transmigrasi sekarang bukan sekadar pemindahan penduduk. Ini adalah momentum membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru dan wujud nyata pemerataan pembangunan,” tegas Haili.
Melalui pendekatan pengembangan sentra produksi, kawasan transmigrasi ini dirancang untuk menjadi pusat komoditas pangan strategis seperti pertanian, peternakan, dan perikanan.
Harapannya, kawasan ini akan bertransformasi menjadi lumbung pangan daerah, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan Aceh Tengah.
Tak hanya itu, Haili juga memanfaatkan forum tersebut untuk menyuarakan sejumlah usulan program prioritas, termasuk pembangunan Tanggul Mendale dan sarana pendukung sektor pariwisata. Menurutnya, program – program tersebut layak menjadi bagian dari agenda strategis nasional dan provinsi.
“Kami butuh dukungan penuh dari Pemerintah Aceh, karena secara anggaran kami belum sanggup menjangkau semua kebutuhan pembangunan ini,” papar Haili Yoga.
Ia juga turut menyoroti potensi Kecamatan Ketol sebagai sentra produksi cabai di Aceh. Ia menyebut, keberhasilan daerah ini menjaga stabilitas inflasi lewat pasokan cabai adalah modal penting yang harus diperkuat.
“Kami juga mendorong wilayah ini menjadi agro wisata atau pusat edukasi budidaya cabai. Potensinya sangat besar, tinggal disentuh dengan program-program yang tepat,” tambahnya.
Sementara itu, revitalisasi destinasi wisata unggulan dan keberlanjutan pengembangan lapangan pacuan kuda HM. Hasan Gayo, ikon budaya dan olahraga Aceh Tengah juga disuarakan sebagai prioritas yang patut masuk dalam daftar perhatian Pemerintah Aceh.[Harie]
“Aceh Tengah tidak hanya siap menjadi poros pangan, tapi juga poros pariwisata dan pengembangan kawasan berbasis potensi lokal yang terintegrasi,” pungkasnya.