Jumat, 13 Januari 2023 – 14:12 WIB
VIVA Politik – Wacana Pemilu 2024 kembali ke sistem proporsional tertutup terus jadi sorotan dan dapat penolakan. Elite dari banyak partai politik (parpol) masih ingin pemilu sistem proporsional terbuka.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno menilai sistem proporsional terbuka merupakan langkah maju meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia. Maka itu, ia mendukung hasil rapat kerja Komisi II DPR RI bersama pemerintah dan penyelenggara pemilu yang berkomitmen menyelenggarakan Pemilu berlandaskan UU Nomor 7 Tahun 2017 dengan sistem proporsional terbuka.
“Sistem proporsional terbuka memastikan masyarakat terlibat langsung secara dekat dengan caleg-nya,” kata Eddy, Jumat, 13 Januari 2023.
Eddy menambahkan, antara pemilih dengan caleg tak dibatasi struktur dan kelembagaan partai. Dengan demikian, hubungannya menjadi lebih personal.
“Tidak ada ruang gelap antara caleg dan pemilih,” kata Eddy.
Sementara, Eddy menyebut sistem proporsional tertutup adalah langkah mundur dalam perjalanan demokrasi pasca reformasi. Alasannya, karena masyarakat tak mengenali caleg yang mereka pilih.
Halaman Selanjutnya
Pun, di sisi caleg juga merasa tak punya tanggungjawab kepada pemilih. Sebab, dalam sistem tertutup, masyarakat pemilih hanya mencoblos logo parpol. Figur caleg malah tak ditampilkan dalam surat suara.
source