Yayasan Kita Inong Aceh,“Berdamai Dengan Luka Batin part II, “Menata Hati”, Dorong Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental

Yayasan Kita Inong Aceh,“Berdamai Dengan Luka Batin part II, “Menata Hati”, Dorong Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental
Yayasan Kita Inong Aceh menggelar seminar Hypnotherapi bertajuk “Berdamai dengan Luka Batin part II (Menata Hati)” pada Sabtu, 6 September 2025, di Rumah BUMN Aceh Utara, Gampong Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Foto: Dok istimewa bidik indonesia.

LHOKSEUMAWE | bidikindonesia.com – Yayasan Kita Inong Aceh menggelar seminar hypnotherapy Bertajuk, ‘Berdamai Dengan Luka Batin part II’, “Menata Hati”.

pada Sabtu, 6 September 2025, di Rumah BUMN Aceh Utara, Gampong Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Anita Sapitri, S.Psi selaku narasumber, dan Edhitta Deviani, S.Kep., M.Si, Founder Yayasan Kita Inong Aceh. Puluhan peserta dari berbagai kalangan tampak antusias mengikuti jalannya seminar yang berlangsung hangat, penuh interaksi, serta memberikan ruang bagi setiap individu untuk berbagi pengalaman pribadi.

Anita Sapitri, S.Psi selaku narasumber, dan Edhitta Deviani, S.Kep., M.Si, Founder Yayasan Kita Inong Aceh. Foto: Istimewa Dok bidik indonesia

Dengan mengusung tagline (Menata Hati),“Izinkan sejenak ku berjuang, sebelum kapal ku karam”, kegiatan ini berupaya mengajak peserta untuk lebih sadar dalam menerima luka batin, menemukan cara sehat mengelola emosi, serta belajar berdamai dengan diri sendiri.

Dalam penyampaiannya, Edhitta Deviani menegaskan bahwa kesehatan mental merupakan aspek penting yang kerap diabaikan. “Sering kali orang hanya fokus pada sakit fisik, padahal luka batin yang tidak disembuhkan bisa berdampak lebih luas pada kehidupan, termasuk hubungan sosial, keluarga, hingga produktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Bacaan Lainnya
Peserta Seminar Hypnotherapy“Berdamai Dengan Luka Batin part II, “Menata Hati”, Dorong Kesadaran Pentingnya Kesehatan Mental. Foto: istimewa

Sementara itu, Anita Sapitri, S.Psi menyampaikan strategi praktis dalam mengatasi tekanan psikologis. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk membuka diri, memaafkan diri sendiri, serta membangun kembali semangat hidup. “Berdamai dengan luka batin bukan berarti melupakan masa lalu, melainkan menerima, mengambil pelajaran, dan tetap melangkah maju,” jelasnya.

Selain penyampaian materi, seminar juga diisi dengan sesi tanya jawab, refleksi, hypnotherapy, serta berbagi pengalaman yang membuat peserta merasa lebih terhubung dan mendapatkan perspektif baru. Beberapa peserta mengaku kegiatan ini memberikan pencerahan sekaligus motivasi untuk lebih peduli pada kesehatan batin.

“Saya merasa lebih lega setelah mengikuti seminar ini, seakan mendapat energi baru untuk menghadapi hidup dengan lebih ikhlas, saya sudah beberapa kali mengikuti kegiatan ini, saya bersyukur, saya yang biasanya tantrum sudah lebih tenang dan sudah sedikit bisa berdamai dengan bathin, intinya saya lebih baik dan tenang ada ketenangan jiwa, ini kgiatan yang sangat bagus, berharap kgiatan ini lebih sering dilakukan dan terus berkembang” ungkap salah satu peserta seusai kegiatan.

Seminar “Berdamai dengan Luka Batin” diharapkan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental. Yayasan Kita Inong Aceh berkomitmen untuk terus menghadirkan program edukatif serupa, sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat yang sedang berjuang dengan luka batin maupun tekanan psikologis lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *