Selasa, 20 Desember 2022 – 09:59 WIB
VIVA Politik – Kebijakan pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) yang impor beras sebanyak 500 ribu ton hingga akhir Desember 2022 menuai sorotan. Langkah itu dinilai akan merugikan petani dalam negeri,
Juru Bicara DPP PKB Mikhaael Sinaga mengkritik keras kebijakan impor beras tersebut. Selain merugikan petani, impor beras menyangkut hidup banyak orang.
“Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini pasti merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main,” kata Mikhael, dalam keterangannya, Selasa, 20 Desember 2022.
Dia pun menyinggung impor beras tersebut mencederai usaha Presiden Jokowi yang baru menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) pada 14 Agustus 2022 lalu. Jokowi diganjar penghargaan itu karena RI dinilai berhasil menerapkan swasembada pangan dan sistem pertanian yang tangguh.
“Coba pikirkan, sepanjang tahun 2019-2021, Indonesia tercatat tak mengimpor beras. Tapi, kok sekarang malah ngimpor. Apa masih ada keterlibatan mafia ya?” tutur Mikhael.
Kemudian, ia menyoroti persoalan lain yang jadi perhatiannya. Dia menyinggung ada perbedaan data yang dimiliki Bulog, Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian. Dia bilang Kementan mengatakan stok beras aman menurut data BPS.
source