Pangarahon mengidap atelektasis dan efusi pleura, gangguan pada paru-paru, PERMATA dan IMAPALAS Open Donasi dan serahkan santunan Rp.1.200.000,-. Senin, 11 Agustus di desa siboru angin, kecamatan halongonan kabupaten padang lawas utara provinsi sumater utara. Foto: Dok Permata Imapalas
SUMATERA UTARA| bidikindonesia.com — Di sebuah ruangan sederhana beralaskan tikar pandan dan permadani biru bermotif bunga, belasan orang duduk melingkar. Cahaya sore menyusup melalui jendela berkelambu tipis, menerangi wajah-wajah yang larut dalam percakapan. Di sudut ruangan, seorang ibu duduk bersila, tatapannya teduh namun menyimpan lelah. Ia adalah ibu dari Pangarahon Harahap, pemuda Desa Siboru Angin, Kecamatan Halongonan Barat, Kabupaten Padang Lawas Utara, yang dua tahun terakhir hidupnya diwarnai perjuangan berat melawan penyakit.
Bukan sekadar batuk atau sesak napas musiman, hasil pemeriksaan di RSUP Haji Adam Malik dan RS Universitas Sumatera Utara memastikan Pangarahon mengidap atelektasis dan efusi pleura, gangguan pada paru-paru yang menyebabkan penumpukan cairan di rongga pleura. Kondisi ini membuat perutnya membesar, membatasi gerak, dan memaksanya lebih banyak berbaring di tempat tidur.
Berbagai upaya telah ditempuh orang tuanya, mulai dari membawa Pangarahon ke rumah sakit besar hingga menunggu kabar baik dari dokter. Namun, jarak dan biaya sering kali menjadi hambatan besar, membuat pengobatan terhenti sebelum mencapai hasil yang diharapkan.
Di tengah keterbatasan, solidaritas mulai mengalir. Palang Merah Indonesia (PMI) Paluta menggalang dana dan menyerahkannya langsung kepada keluarga di RSUD Gunung Tua. Dukungan serupa datang dari Persatuan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PERMATA) dan Ikatan Mahasiswa Padang Lawas (IMAPALAS) yang berada di Lhokseumawe dan Aceh Utara. Mereka bergerak serentak mengetuk hati masyarakat, mengajak donasi dari mahasiswa, alumni, hingga simpatisan lintas daerah.
Puncak aksi solidaritas ini terlihat saat PERMATA Lhokseumawe–Aceh Utara menyerahkan bantuan langsung kepada Pangarahon, disaksikan keluarga serta tokoh muda daerah, Abdi Banua Siregar. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pembina dan penasehat organisasi, di antaranya Muhammad Nasir Siregar, Tohong Pangondian Harahap, dan Mula Rotua Siregar, yang senantiasa mengingatkan pentingnya berbagi.
> “Saotik bahatna nahami bisa bantu. Semoga ini bermanfaat bagi Bang Pangarahon dan keluarga,” ujar Parlin Muda Saputra Harahap, Ketua Umum PERMATA Lhokseumawe–Aceh Utara periode 2024–2025.
Abdi Banua Siregar yang turut hadir memberikan apresiasi kepada para mahasiswa.
> “Semoga PERMATA ke depan semakin solid dan harmonis, serta tetap menjadi wadah yang mengedepankan kebersamaan dan kepedulian,” ujarnya.
Hari itu, di rumah beratap seng dengan dinding semen polos, tak ada pidato panjang. Hanya ada salaman hangat, tatapan penuh rasa syukur, dan pesan singkat: perjuangan Pangarahon belum berakhir, namun kini ia tidak lagi berjuang sendirian.