Sabtu, 11 Februari 2023 – 14:30 WIB
VIVA Politik – Mantan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022, Anies Baswedan, akhirnya menjelaskan perihal isu yang beredar di masyarakat, perihal perjanjian antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam perjanjian tersebut, Anies disebut tidak akan maju sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres, jika Prabowo juga mencalonkan diri sebagai calon presiden.
Sebagaimana dikutip dari tayangan di channel YouTube Merry Riana, Anies menjelaskan bahwa saat dirinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta hasil Pilkada 2017, dia tegas berkomitmen untuk menyelesaikan tugasnya di Pemprov DKI Jakarta selama 5 tahun.
Hal itulah yang membuatnya absen dari Pilpres di tahun 2019 lalu, karena akan menjalani komitmennya untuk mengabdi 5 tahun di Pemprov DKI Jakarta. “Waktu mulai bekerja (sebagai Gubernur DKI Jakarta), saya sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta selama 5 tahun,” kata Anies dikutip Sabtu, 11 Februari 2023.
“Nah sesudah Pilkada 2017 itu kan ada Pilpres 2019. Jadi di situ saya sampaikan bahwa saya tidak akan tengok kanan-kiri, karena saya akan full 5 tahun di Jakarta. Maka saat itu saya tidak akan mengikuti Pilpres,” ujarnya.
Bahkan saat acara debat cagub-wagub DKI Jakarta jelang Pilkada 2017 itu, Anies mengaku sempat ditanya panelis soal apakah dia akan ikut dalam perhelatan pilpres. “Lho, ini lagi debat (pemilihan) gubernur, kok ditanyaian pilpres. Saat itu saya bilang, ‘No, saya akan di Jakarta’, dan itu rekamannya ada,” kata Anies.
Meskipun, saat itu Anies mengaku tidak tahu bahwa selepas menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia juga tidak merencanakan akan berbuat apa. “Saya tidak tahu apa yang terjadi sesudah 5 tahun itu. Saya tidak tahu apakah saya akan kembali mengajar, apakah saya akan meneruskan di pemerintahan? Tapi saat itu saya komit 5 tahun di Jakarta,” ujar Anies.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Dia juga bercerita bahwa dirinya sempat diajak jadi cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto, pada Pilpres 2019 lalu. Namun, Anies mengaku dengan tegas menolak ajakan tersebut, karena komitmen janji 5 tahun untuk mengabdi di Pemprov DKI Jakarta sesuai masa jabatannya sebagai gubernur.
source