Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah, terlibat saling serang pernyataan dengan pihak Koalisi Perubahan pendukung pencapresan Anies Baswedan. Berikut adalah pernyataan-pernyataan mereka yang bikin seru panggung politik nasional.
Fahri Hamzah dulu adalah politikus PKS yang kemudian berseberangan dengan mantan partainya itu. Sedangkan PKS kini ada di Koalisi Perubahan, isinya juga ada Partai NasDem dan Partai Demokrat. Partai NasDem sendiri adalah partai yang mendeklarasikan dukungannya ke pencapresan Anies Baswedan.
Ribut-ribut awal bermula dari komentar politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menuntut konsistensi NasDem untuk tidak memaksakan cawapres untuk Anies Baswedan. Melihat dinamika internal pendukung Anies tersebut, Fahri Hamzah melayangkan serangan pertamanya ke Koalisi Perubahan.
“Pada nggak jelas sih. Kita akan mengalami hiruk pikuk ribut antarcalon karena jadwal pemilu baru mulai bulan September sementara calonnya sudah gentayangan di mana-mana,” cuit Fahri Hamzah lewat akun Twiternya, Jumat (18/11).
Fahri juga menyebut Koalisi Perubahan tidak punya ide. Serangan ketiga, Fahri menyebut Koalisi Perubahan terlihat seperti menunggu bandar politik menyantuni dana.
“Kalau ada idenya paparkan, kalau tidak (maka) ini dituduh hanya nunggu bandar,” ucap Fahri.
Soal bandar ini, Fahri sudah melontarkan serangannya saat Koalisi Perubahan batal deklarasi di tanggal 10 November. “Gara-gara bandar belum sepakat. Sudahlah, kita kan sudah tahu semua kan, bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20% belum terkumpul, ya gagal,” kata Fahri saat Adu Perspektif, Rabu (9/11) lalu.
Selanjutnya, serangan balik:
Saksikan juga Sosok minggu ini: Icha, Kisah Hidup Mandiri Perempuan Cerebral Palsy
[Gambas:Video 20detik]
source