Banda Aceh | Bidik Indonesia – Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April dan Hari Bumi pada 22 April 2025, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar dua rangkaian kegiatan edukatif yang berfokus pada pelestarian lingkungan dengan menggandeng unsur perempuan di tingkat komunitas.
Kegiatan pertama bertajuk “Mari Menjaga Bumi” diselenggarakan pada Sabtu (19/4) di Gedung Serbaguna PKK Gampong Lamgugob. Bekerja sama dengan Koperasi Unit Perempuan Pesisir Kreatif (UP2K) Lamgugob, kegiatan ini menyasar ibu-ibu anggota PKK dengan tujuan mengedukasi mereka tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, terutama melalui penanaman pohon dan pengelolaan sampah rumah tangga.
Berlangsung bersamaan dengan arisan rutin PKK, sosialisasi ini diikuti dengan antusias oleh para peserta. Mereka mendapatkan penjelasan mengenai manfaat ekologis menanam pohon dan bagaimana perempuan bisa mengambil peran sentral dalam mengurangi limbah domestik. “Perempuan memiliki peran strategis dalam keluarga. Praktik sederhana seperti memilah sampah dan menanam tanaman produktif di halaman rumah dapat memberi dampak besar bagi lingkungan,” ujar Nashriyah, Kepala PSGA LP2M UIN Ar-Raniry.
Sebagai bentuk dukungan nyata, PSGA dan UP2K menyerahkan bibit tanaman produktif berupa jeruk kasturi dan jeruk purut kepada pengurus aktif PKK Gampong Lamgugob. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih lingkungan sekitar gedung PKK, menandai komitmen peserta untuk tidak hanya memahami isu lingkungan secara teoritis, tetapi juga menerapkannya secara langsung.
Keesokan harinya, Minggu (20/4), PSGA kembali menggelar kegiatan edukatif bertema budidaya buah pokat (alpukat) di Seulawah Avocado House, Cot Mesjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh. Bertajuk “Belajar dari Alam: Budidaya Pokat untuk Kemandirian Pangan”, kegiatan ini menghadirkan petani lokal sebagai mentor dan memberi peserta kesempatan mengikuti tur kebun serta belajar langsung proses penanaman buah pokat.
Peserta yang hadir mendapatkan bibit alpukat, satu buah segar, dan minuman olahan alpukat sebagai bagian dari paket edukatif. Interaksi langsung dengan petani diharapkan dapat menumbuhkan minat terhadap budidaya rumahan sebagai bentuk ketahanan pangan yang ramah lingkungan.
“Kami percaya bahwa perubahan dimulai dari individu, terutama perempuan yang menjadi pilar keluarga. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga bumi bisa dilakukan dari rumah,” ungkap Nashriyah.
Melalui dua rangkaian kegiatan tersebut, PSGA UIN Ar-Raniry dan mitranya menegaskan bahwa kolaborasi antar-komunitas, edukasi yang menyenangkan, dan langkah kecil yang konsisten merupakan kunci dalam membangun kesadaran lingkungan, sejalan dengan semangat Hari Kartini dan Hari Bumi.