Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) terus memperkuat peran masyarakat dalam program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Banda Aceh Heru Triwijanarko di Banda Aceh, Selasa, mengatakan pencegahan peredaran dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama masyarakat.
“Pemerintah kota terus memperkuat peran masyarakat dalam program P4GN guna mewujudkan Kota Banda Aceh bersih dan bebas narkoba. Tanpa dukungan masyarakat, pemerintah sulit bekerja sendiri dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Heru Triwijanarko mengatakan narkoba merupakan musuh bersama. Ancaman peredaran dan penyalahgunaan narkoba tersebut terus ada. Perang terhadap narkoba untuk melindungi masyarakat, terutama generasi muda penerus bangsa.
“Kondisi hari ini, bahaya narkoba tersebut sudah mengancam anak-anak sekolah menengah pertama. Kalau peran masyarakat tidak diperkuat, kondisi ini berbahaya bagi generasi bangsa,” katanya.
Menurut Heru, penguatan masyarakat di antaranya mendukung pembentukan desa atau gampong bersih dan bebas narkoba. Kehadiran desa bersih dan bebas narkoba ini mampu meningkatkan peran masyarakat terhadap deteksi dini peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Di Kota Banda Aceh, kata dia, sudah terbentuk 18 gampong bersih narkoba dan 10 gampong bebas narkoba dari 90 desa yang tersebar dalam sembilan kecamatan. Pembentukan desa bersih dan bebas narkoba tersebut merupakan inisiasi Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh dan Polresta Banda Aceh.
“Kehadiran gampong bersih dan bebas narkoba tersebut menguatkan peran masyarakat dalam menyukseskan program P4GN. Kami juga mengingatkan masyarakat program P4GN ini tidak boleh berhenti karena ancaman narkoba akan terus ada,” kata Heru Triwijanarko.
Selain itu peran masyarakat, kata dia, pemerintah daerah juga memperkuat peran keluarga dan sekolah sebagai benteng bagi anak-anak dalam melindungi mereka dari bahaya penyalahgunaan barang terlarang tersebut.
“Kami juga memperkuat peran pelajar di sekolah-sekolah serta membentuk relawan antinarkotika di kalangan pelajar yang berperan melindungi teman-teman mereka dari ancaman penyalahgunaan narkoba,” kata Heru Triwijanarko.