Senin, 6 Februari 2023 – 15:11 WIB
VIVA Politik – Mantan Peneliti BATAN yang juga Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menilai janggal tidak tercantumnya nama Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) dalam panel sejarah atau lini masa perkembangan-sejarah riset dan teknologi di Gedung Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam panel yang terpampang di BRIN, cuma ada foto Presiden RI pertam Sukarno dan Kepala BRIN saat ini, Laksana Tri Handoko. Wakil Ketua Fraksi PKS itu mengatakan hal ini menjadi indikasi nyata adanya dehabibienisasi yang terstruktur, sistematis dan masif.
Ia mencurigai ada sejumlah upaya ‘dehabibienisasi’ atau menghapuskan warisan yang ditinggalkan Presiden ketiga RI tersebut, utamanya melalui perombakan kelembagaan riset dan teknologi.
“Bila sebelumnya ‘dehabibienisasi’ itu bersifat kelembagaan namun dengan penghilangan secara sengaja nama Habibie dari lini masa perkembangan iptek (Ilmu pengetahuan dan Teknologi) nasional, dugaan itu menjadi terkonfirmasi,” kata Mulyanto kepada awak media, Senin, 6 Februari 2023.
Menurut Mulyanto upaya tersebut terlihat, di antaranya pada akhir bulan lalu telah ditutup lembaga riset antariksa dan penerbangan di Pasuruan, Jawa Timur.
Sebelumnya juga telah dibubarkan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Dewan Riset Nasional (DRN), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), LIPI, BATAN dan LAPAN.
Halaman Selanjutnya
“Sebelumnya juga telah dihapus Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Dewan Standardisasi Nasional (DSN) serta dimuseumkannya pesawat terbang karya anak bangsa N-250 Si Gatot Kaca. Bahkan Kita menyaksikan porak-porandanya BPPT dan hasil-hasil rekayasanya baik tsunami early warning system, puna male, dll,” ujarnya.
source