Meulaboh |BidikIndonesia.com– Upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Aceh Barat mendapat dorongan baru lewat Musyawarah Cabang (Muscab) ke-11 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Aceh Barat yang digelar di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah.
Acara ini resmi dibuka oleh Bupati Aceh Barat melalui Kepala Dinas Kesehatan, Cut Hasanudin, yang menegaskan pentingnya peran bidan sebagai garda terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan.
“Bidan bukan hanya tenaga kesehatan di garis depan, tetapi juga sahabat masyarakat dalam melewati fase-fase penting kehidupan, mulai dari kehamilan, persalinan, hingga perawatan anak,” ungkap Cut Hasanudin dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa Muscab ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara organisasi profesi dan pemerintah dalam merespons tantangan sektor kesehatan.
Beberapa isu prioritas yang menjadi perhatian serius Pemkab Aceh Barat antara lain masih tingginya angka kematian ibu dan bayi, kasus stunting, cakupan imunisasi yang belum optimal, dan angka kesakitan masyarakat yang cukup tinggi.
“Tenaga kesehatan, khususnya bidan, memegang peranan kunci dalam menjawab tantangan tersebut melalui layanan antenatal care berkualitas, pendampingan persalinan yang aman, dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat,” tegasnya.
Pemerintah daerah, lanjut Cut Hasanudin, terus berkomitmen memperkuat sistem kesehatan daerah dengan menyediakan fasilitas yang memadai, pelatihan berkelanjutan, serta regulasi yang berpihak pada kesehatan masyarakat.
Ia berharap Musyawarah Cabang ini mampu menghasilkan kepemimpinan IBI yang kuat, program kerja yang realistis, dan kolaborasi yang solid dalam mewujudkan masyarakat Aceh Barat yang lebih sehat dan sejahtera.
“Forum ini adalah ruang terbuka untuk menyusun langkah konkret demi kemajuan bersama.
Dengan semangat kebersamaan, kita bisa memberikan kontribusi nyata untuk daerah yang kita cintai,” tutupnya.
Ketua IBI Cabang Aceh Barat, Cut Yulia, SST, MKM, turut menyampaikan bahwa Muscab merupakan bagian dari proses evaluasi, penguatan organisasi, dan peningkatan profesionalisme bidan di tengah tuntutan zaman.
“Muscab ini bukan hanya agenda tahunan, tapi juga langkah strategis dalam memperkuat struktur organisasi dan mendorong pengembangan kapasitas bidan.
Tantangan pelayanan ibu dan anak ke depan semakin kompleks, sehingga kompetensi dan etika profesi bidan harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Ia mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang telah memberikan ruang kolaborasi bagi organisasi profesi seperti IBI untuk berperan aktif dalam pembangunan kesehatan daerah.
Dengan semangat profesionalisme dan kebersamaan, Cut Yulia optimis para bidan di Aceh Barat akan semakin siap menjadi mitra utama pemerintah dalam mencetak generasi yang sehat dan berkualitas.(*)