Simeulue|Bidikindonesia.com– Lapas Kelas III Sinabang (Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Aceh) menggelar kampanye edukatif bertema Anti Gratifikasi sebagai langkah strategis mendukung pencapaian Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kesadaran seluruh pegawai dan masyarakat sekitar agar tegas menolak segala bentuk gratifikasi dan praktik koruptif yang merusak kepercayaan publik dan kinerja institusi. Senin (27/10/2025)
Kampanye yang disajikan dengan pendekatan komunikatif dan visual menarik menyampaikan konten edukatif lengkap, termasuk definisi dan bahaya gratifikasi, serta ajakan untuk melaporkan indikasi perilaku koruptif secara aktif. Selaras dengan reformasi birokrasi pemerintah, upaya ini juga bertujuan menciptakan pelayanan publik yang bersih, efektif, dan terpercaya.
Selain kampanye publik, peningkatan budaya anti korupsi di lingkungan lapas diwujudkan melalui pelatihan internal dan sosialisasi rutin. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman pegawai mengenai prinsip transparansi dan akuntabilitas, sehingga mereka lebih mantap menerapkannya dalam tugas sehari-hari.
Kepala Lapas Kelas III Sinabang, Nazaryadi, S.K.M., S.H., M.H., menegaskan bahwa pencapaian Zona Integritas WBK adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan peran aktif seluruh komponen institusi. Ia mengajak pegawai untuk menjadikan anti gratifikasi sebagai nilai hidup sehari-hari.
“Integritas adalah pondasi utama dalam membangun kepercayaan. Dalam menjalankan tugas, kita harus berani menolak segala bentuk gratifikasi dan korupsi karena itu bukan hanya tugas, melainkan tanggung jawab moral kita semua. Mari kita ciptakan Lapas Kelas III Sinabang sebagai contoh nyata komitmen wilayah bebas korupsi, sehingga pelayanan yang kita berikan benar-benar bersih, transparan, dan profesional,” tegas Nazaryadi dalam pidatonya.(RK)
