Sabang|BidikIndonesia.com – Kapal Polisi (KP) Wisanggeni-8005 bersama jajaran Satpolairud Polres sabang, Basarnas, serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sabang, menggelar latihan mitigasi kecelakaan laut di perairan Sabang.
Kegiatan ini melibatkan puluhan personel dari lintas instansi dan difokuskan pada dua skenario penting.
Yaitu penanganan kebakaran di atas kapal serta Medical First Responder (MFR) atau penanganan medis pertama di lokasi kejadian.
Kedua skenario tersebut dipilih karena dianggap sebagai situasi darurat yang paling berisiko terjadi di laut dan membutuhkan respons cepat serta terukur.
Dalam simulasi, personel dilatih untuk melakukan langkah-langkah teknis.
Seperti pemadaman api di atas kapal, evakuasi penumpang, hingga pertolongan pertama kepada korban yang mengalami luka maupun gangguan pernapasan akibat kebakaran.
Seluruh tahapan dilakukan secara terkoordinasi sehingga setiap instansi dapat memahami perannya masing-masing dalam menghadapi situasi darurat di laut.
Komandan KP Wisanggeni-8005, AKBP Capt Nyoto Saptono, SH, MSi (Han), MMar menegaskan, bahwa sinergi dan kesiapsiagaan menjadi hal yang tidak bisa ditawar dalam menjaga keselamatan di perairan.
“Sinergi, respons cepat, dan tanggap darurat adalah kunci utama keselamatan di wilayah perairan kita” kata Capt Nyoto.
“Dengan latihan ini, kita ingin memastikan setiap personel siap bertindak kapan pun situasi darurat terjadi,” ujarnya.
Menurut dia, wilayah perairan Sabang yang dikenal sebagai jalur strategis sekaligus tujuan wisata memerlukan perhatian khusus dalam aspek keselamatan pelayaran.
Oleh karena itu, kesiapan aparat gabungan menjadi faktor penting untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat maupun wisatawan.
Kegiatan mitigasi kecelakaan laut ini juga mendapat apresiasi dari masyarakat pelabuhan dan nelayan setempat.
Mereka menilai latihan seperti ini bukan hanya meningkatkan profesionalisme aparat.
Tetapi juga memberikan edukasi bagi publik mengenai pentingnya prosedur keselamatan saat berada di laut.
Selain itu, latihan gabungan ini diharapkan dapat mempererat koordinasi antar-instansi.
Sehingga tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga mempercepat pengambilan keputusan ketika bencana atau kecelakaan benar-benar terjadi di lapangan.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, Sabang diharapkan semakin siap menghadapi berbagai potensi ancaman kecelakaan laut.
Sekaligus memperkuat citra sebagai kota maritim yang aman bagi pelayaran dan wisata bahari.(*)