Bali | Bidikindonesia.Com, Keberhasilan dalam upaya pengurangan sampah melalui Program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) dalam melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga menginspirasi Pj Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd untuk belajar ke Kabupaten Klungkung Provinsi Bali, Rabu, 31 Agustus 2022.
Kabupaten Klungkung menjadi daerah terakhir dalam studi tiru wawasan serta implementasi dalam sektor peningkatan pengelolaan sampah dan kebersihan setelah sebelumnya berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jembrana.
Kehadiran Imran di Klungkung disambut oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, S.Pd., M.M bersama Sekretaris Daerah, Kadis DLH, Kadis Pariwisata dan Kabid Sapras.
“Pembelajaran masalah terkait sampah harus ditingkatkan karena menjadi permasalahan utama kota. Perubahan awal yang saya lakukan adalah dengan menciptakan kota yang bersih” ujarnya Imran.
Imran juga mengapresiasi inovasi Pemkab Klungkung atas Program TOSS Gema Santi dalam mengelola sampah dengan konsep mengelola sampah dimulai dari sumbernya termasuk pemberdayaan masyarakat miskin dalam inovasi tersebut.
Imran mengatakan model pengelolaan sampah ini bisa menjadi tambahan wawasan baginya untuk diterapkan di Kota Lhokseumawe.
“Cerita sukses inovasi TOSS Gema Santi dapat menjadi role model bagi Kota Lhokseumawe dalam bidang pengelolaan sampah berbasis pengelolaan dari sumbernya,” imbuhnya.
Setelah selesai studi tiru dari 3 daerah ini, Imran akan mencari formula yang tepat untuk diterapkan dalam menyelesaikan persoalan sampah di Kota Lhokseumawe mulai dari pengumpulan, pengolahan hingga pemrosesan akhir sampah tentunya dengan dukungan banyak pihak.
“Untuk membuat Lhokseumawe ini bersih tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek. Namun upaya mempercepatnya bisa dilakukan dengan sinergitas yang saling terintegrasi antara pemerintah, masyarakat dan pihak swasta,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Klungkung menyampaikan bahwa terjadi penurunan sampah ke tempat pembuangan akhir ketika Program TOSS dijalankan.
“82% pemilihan sampah organik dan anorganik selesai di rumah tangga sehingga memudahkan dalam penanganan sampah di Kabupaten Klungkung”
Saat ini 42 dari 53 desa dan kelurahan di Kabupaten Klungkung telah memiliki TOSS Center dan membuat pengurangan sampah ke TPA Sente sebesar 50%.(Gel)