Gayo Lues-Bidikindonesia.com
Pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga BBM (Bahan Bakar Minyak) seiring dengan situasi kenaikan harga minyak dunia serta untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 tetap stabil dan sehat.
Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Hendra, mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan harga BBM termurah jika dibandingkan dengan negara-negara lain baik di kawasan Asia Tenggara maupun di Negara Maju sekalipun. Pasalnya, sejauh ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 502 triliun untuk mensubsidi BBM jenis solar dan pertalite. Akan tetapi dalam prakteknya subsidi ini diterima bukan kepada masyarakat yang seharusnya menerima yaitu masyarakat menengah kebawah. Artinya bahwa selama ini subsidi tidak tepat sasaran dan sangat membebani keuangan negara.
Banyak BBM bersubsidi khususnya jenis solar dan pertalite yang digunakan untuk kebutuhan industri atau kebutuhan usaha lainnya yang disalahgunakan oleh para oknum pemilik modal yang rakus dan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah dapat dijadikan momentum penegakan hukum atas penyelewengan BBM bersubsidi dan membasmi mafia minyak dari hulu sampai dengan hilir.
“Rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga BBM subsidi sudah tepat dan tidak terelakkan, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia,” kata Hendra.
Ia memandang melalui kenaikan ini dapat mengurangi beban subsidi energi yang saat ini sangat tinggi.
Dengan begitu, subsidi bisa dialihkan secara langsung kepada masyarakat miskin dan sektor lain yang membutuhkan seperti pendidikan hingga kesehatan yang masih membutuhkan perhatian optimal pemerintah.