Sabtu, 11 Februari 2023 – 14:34 WIB
VIVA Politik – Pertemuan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Jumat kemarin, menyisihkan beragam analisis. Terutama bersatunya kedua koalisi itu.
Seperti diketahui, Partai Golkar ada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas bersama PAN dan PPP. Sedangkan PKB, bersama Partai Gerindra membangun koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Gambaran pertemuan yang cukup mesra antara Airlangga dan Muhaimin kemarin, dinilai cukup memberi angin sejuk untuk bergabungnya KIB dan KIR. Apalagi, Airlangga memberikan cendera mata berupa sarung warna kuning dan hijau kepada Muhaimin.
Memang belum ada penegasan soal koalisi. Tetapi berbagai kode yang bisa dispekulasikan ke sana, terlihat.
Peneliti politik BRIN, Wasisto Rahardjo Jati, mengatakan dua poros koalisi ini sangat besar dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Apalagi sampai memutuskan untuk bersatu di Pemilu 2024.
“Jika KIB dan KIR bergabung tentu akan menjadi koalisi super,” ujar Wasisto, dikutip Sabtu 11 Februari 2023.
Maka bila memang ada keputusan untuk menyatukan KIB dan KIR, akan menjadi lawan yang tangguh bagi PDIP. Jika memang PDIP memutuskan untuk melaju sendiri, mengingat hanya partai ini yang bisa mengajukan capres dan cawapres tanpa harus koalisi karena ambang batas telah dipenuhi.
Halaman Selanjutnya
“KIB dan KIR berpotensi menjadi rival tangguh bagi PDIP di pemilu mendatang,” tegas Wasis.
source