ACEH TIMUR, bidikinndonesia.com, Tak ada angin dan tak ada hujan, tiba – tiba kepala sekolah salah satu SD di desa Seuneubok Kuyun, Kecamatan Idi Timur, (AH) bersikap arogan dan diduga berlagak preman serta mencak – mencak ketika wartawan menanyainya perihal dana BOS di sekolah itu.
Sangat aneh, sang kepsek diduga merasa terusik dan tidak senang ketika wartawan menanyainya perihal dana BOS tersebut, meskipun mulanya awak media menanyainya secara baik -baik dan sopan.
“Tidak ada hak dan urusan anda menanyakan dana BOS, siapa suruh, dimana anda ambil surat sakit (surat bulut/bocor) itu, sudah melanggar aturan anda itu,” kata sang kepsek dalam bahasa Aceh dengan nada sinis dan terkesan melecehkan wartawan, Rabu 24 April 2024, melalui telepon selulernya.
Dalam percakapan telepon itu kepala sekolah dasar tersebut tak hentinya melecehkan wartawan dan menuding wartawan cari penyakit karena berurusan dengannya.
“Anda cari penyakit sama saya ya, kan bocor anda itu, ngapain anda cari penyakit sama saya,” ketus kepsek itu tiba – tiba, tanpa sebab dan alasan yang jelas.
Ketika awak media meminta izin kepadanya soal apakah semua pernyataan dan sikapnya itu bisa dipublikasikan dan dikonfirmasi ke kepala dinas dan PJ Bupati Aceh Timur, kepsek arogan itu mempersilahkan dan menantang wartawan melaporkan hal itu kemana pun juga.
“Silahkan laporkan saja kemana suka anda, enggak masalah itu, saya dipecat pun enggak masalah,” sahut kepsek yang diduga memiliki bisnis mobil dum truk pengangkutan material kerikil dari galian C di sekitar Peudawa tersebut.
Kepsek itu juga diduga membangga-banggakan dirinya sebagai orang yang sangat dikenal di lingkungan dinas pendidikan Aceh Timur, dan mengaku punya wartawan sendiri di sisinya.
” Saya sangat dikenal di dinas pendidikan silahkan tanyakan saja, dan saya juga ada wartawan bersama saya,” ungkap sang kepsek dengan nada tinggi dan terkesan arogan itu.
Tak lama kemudian setelah didesak dan disodorkan berbagai pertanyaan oleh wartawan soal apa maksud sang kepsek mengatakan wartawan cari penyakit ketika menanyakan dana BOS itu, sang kepsek pun memelankan suaranya dan mengakhiri pertengkaran itu dengan menutup teleponnya secara mendadak dan sepihak.
Menurut informasi dari rekan kepsek lainnya, kepsek tersebut diduga jarang masuk kantor atau ke sekolah dengan alasan yang belum diketahui. Dan diduga dia pun dikenal memang kerap berprilaku kasar.
“Beliau jarang masuk sekolah, dia kasar orangnya,” ungkap salah seorang kepsek lain yang tak ingin disebutkan namanya, membeberkan kepribadian sang kepsek arogan itu.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media belum berhasil melakukan konfirmasi ke kepala dinas pendidikan dan Pj Bupati Aceh Timur. Rencananya tim investigasi yang terdiri dari sejumlah awak media dan LSM juga akan melakukan konfirmasi dan mendorong penegak hukum melakukan audit dan pengusutan dana BOS di sekolah tersebut.