Lhokseumawe|BidikIndonesia.com – Di tengah maraknya penggunaan media sosial saat ini, hampir setiap lapisan masyarakat tak lepas dari layar gawai.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengakses berbagai platform digital.
Namun di balik kemudahan informasi dan hiburan, penggunaan media sosial yang berlebihan membawa dampak serius terhadap perkembangan mental, terutama pada anak-anak.
Direktur Biro Psikologi Asa Kita Lhokseumawe, Teuku Muhammad Nurdhian Ikhsan, kepada RRI menjelaskan bahwa media sosial kini telah menjadi kebutuhan primer masyarakat.
Namun, ketergantungan yang berlebihan dapat membentuk pola perilaku tertentu dan memengaruhi kesehatan mental, tergantung pada jenis konten yang diakses.
Menurutnya, banyak anak mengalami speech delay atau keterlambatan bicara akibat terlalu lama menatap layar tanpa interaksi dua arah. “Anak kehilangan kesempatan belajar berbicara karena komunikasi hanya satu arah dari tontonan digital,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya pengawasan orang tua dalam mendampingi anak menggunakan media sosial. “Kita tidak bisa menolak perkembangan zaman, tapi bisa membimbing anak agar bijak menggunakan teknologi,” ujar Nurdhian.