Jumat, 10 Februari 2023 – 10:23 WIB
VIVA Politik – Pengamat politik, Ujang Komarudin, menilai bubarnya kelompok relawan GP Mania (Ganjar Pranowo Mania), bisa menjadi catatan negatif publik terhadap Ganjar. Terutama dalam persiapan Pilpres 2024.
Kepada VIVA, Ujang menjelaskan sebenarnya keputusan GP Mania untuk bubar, itu adalah hak. Termasuk kepada siapa mereka nantinya akan berlabuh mendukung capres atau cawapres selain Ganjar.
Namun dia menyoroti, bagaimana bubarnya GP Mania dengan berbagai alasannya yang disampaikan ke publik, menurutnya memberi pengaruh ke pencapresan Ganjar.
“Bagaimanapun relawan itu harus kompak, harus bersatu, satu komando satu jalur. Harus satu arah dan tidak boleh ada yang ke kiri ke kanan, ada yang ke atas ada yang ke bawah. Ketika GP Mania bubar maka tentu ini merugikan Ganjar. Karena itu menjadi catatan negatif bagi publik kepada kelompok Ganjar kenapa tidak bisa disatukan kenapa membubarkan diri itu yang harus dievaluasi kubu Ganjar dan relawan-relawan yang lain,” jelas Ujang, Jumat 10 Februari 2023.
Dia menegaskan, GP Mania membubarkan diri dan tidak mendukung Ganjar lagi, adalah hak. Bisa jadi, keputusan itu diambil untuk menjaga situasi. Namun tetap harus dihargai, karena menurut dia, relawan ini juga pasti sudah bekerja dan memberi efek positif.
“Sudah berhasil menjalankan tugasnya untuk menempatkan Ganjar Pranowo di peringat teratas survei,” katanya.
Mendukung Capres Lain
Halaman Selanjutnya
GP Mania adalah kelompok relawan yang berasal dari Relawan Jokowi, yakni Joman (Jokowi Mania). Saat keterangan pers pembubaran kemarin, Ketua GP Mania Immanuel Ebenezer atau Noel, mengatakan bisa saja dukungan mereka alihkan ke Anies Baswedan, Puan Maharani hingga Prabowo Subianto.
source