ACEH TIMUR, BidikIndonesia.com Kecelakaan terjadi antara mobil penumpang (Jumbo) Nomor Polisi BL 7634 NB kontra sepeda motor yang terjadi di Jalan Medan – Banda Aceh, Gampong Keude, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur pada Selasa, (18/06/2024) sekira pukul 10.30 WIB.
Akibat peristiwa ini empat orang meninggal dunia (dua pengendara dan dua penumpang sepeda motor) sementara itu sopir mobil penumpang mengalami luka berat dan sejumlah penumpang jumbo mengalami luka berat dan ringan.
Kejadian bermula saat mobil penumpang Isuzu Jumbo yang dikemudikan oleh Muliadi, 34 Tahun, warga Desa Gampong Daulat, Kecamatan Langsa Kota, Kota Langsa melaju dari arah timur (Medan arah Banda Aceh).
Sedangkan sepeda motor Honda Kharisma BL 4703 FB yang dikendarai oleh Ilyas Yusuf, 61 tahun, warga Desa Seuneubok Benteng, Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur berboncengan dengan Habibah, 55 tahun melaju dari arah berlawanan yaitu dari arah barat ( Banda Aceh arah Medan) serta sepeda motor Honda Beat BL 5206 KBF yang dikendarai oleh M. Rizal, 18 Tahun, Pelajar, warga Desa Tanjung Dalam Selatan, Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara berboncengan dengan Martunis, 28 tahun.
Setibanya di lokasi kejadian, Muliadi, sopir mobil penumpang mendahului kendaraan lain yang berada di depannya sehingga ia mengambil jalur kanan. Dikarenakan kurang memperhatikan arus lalu lintas dan jarak yang sudah sangat dekat, mobil berpenumpang 11 orang tersebut menabrak sepeda motor yang dikendarai Ilyas Yusuf.
Mobil penumpang itu masih terus melaju kembali menabrak sepeda motor Honda Beat yang dikenadarai M. Rizal dan dikarenakan masih melaju jumbo itu kembali menabrak pagar rumah warga dan baru berhenti setelah terbalik ke kanan jalan.
Akibat dari kejadian tersebut, Ilyas Yusuf, Habibah, M. Rizal dan Martunis meninggal dunia di lokasi kejadian.
Usai memimpin olah TKP dan mengevakuasi para korban ke RSUD dr. Zubir Mahmud, Kasat Lantas Polres Aceh Timur, Polda Aceh Iptu Eko Suhendro, S.H. dan anggotanya mengantar jenazah korban kecelakaan tersebut ke rumah duka.
“Selain untuk menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang terjadi, ini merupakan wujud kehadiran negara (Polri) terhadap masyarakat,” kata Eko.[HariainIndependent]