Aceh Besar|BidikIndonesia.com – PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) Perseroda bersama perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang serta sejumlah calon investor asal Malaysia melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi strategis di Aceh.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan gambaran langsung mengenai potensi investasi sekaligus memperkuat kerja sama bisnis lintas negara di sektor-sektor unggulan yang dikelola PT PEMA.
Rombongan memulai agenda di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo, Banda Aceh, dengan meninjau aktivitas nelayan, fasilitas penyimpanan dingin (cold storage), dan proses pengelolaan hasil tangkapan.
Fasilitas ini menjadi tulang punggung rantai pasok industri maritim Aceh yang berperan menjaga mutu produk perikanan sekaligus memperluas akses pasar.
Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, mengapresiasi atas kehadiran KJRI Penang dan para calon investor Malaysia. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan langkah penting untuk memperkenalkan potensi ekonomi Aceh secara lebih konkret kepada mitra internasional.
“Kunjungan ini menjadi momentum strategis untuk menunjukkan potensi besar Aceh, mulai dari sektor perikanan, industri, hingga infrastruktur pelabuhan. Kami berharap sinergi antara PT PEMA, KJRI Penang, dan para investor dapat melahirkan kerja sama nyata yang berdampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujar Mawardi.
Sementara itu, Konsul KJRI Penang, Wanton Saragih, mengapresiasi inisiatif PT PEMA dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah secara profesional dan berkelanjutan. Pihaknya menilai progres luar biasa dari PT PEMA dalam mengelola potensi bisnis di Aceh, terutama di sektor hasil laut dan kawasan industri.
“KJRI Penang siap menjadi jembatan bagi para investor Malaysia yang ingin menjajaki peluang investasi di Aceh,” ujar Wanton.
Usai meninjau Lampulo, rombongan melanjutkan kunjungan ke Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Kabupaten Aceh Besar. Di lokasi ini, mereka menerima pemaparan mengenai rencana pengembangan kawasan industri dan logistik yang digadang menjadi pusat kegiatan ekonomi baru di wilayah barat Indonesia.
Kunjungan diakhiri di Pelabuhan Malahayati, pelabuhan strategis yang berperan penting dalam distribusi logistik serta aktivitas ekspor-impor Aceh. Di sana, para peserta berdiskusi mengenai peluang sinergi antara sektor pelabuhan, kawasan industri, dan komoditas unggulan daerah untuk memperkuat posisi Aceh sebagai pintu gerbang ekonomi regional.
Melalui rangkaian kunjungan ini, PT PEMA menegaskan komitmennya untuk menjadikan Aceh sebagai destinasi investasi yang kompetitif, terbuka, dan berdaya saing tinggi di kawasan Asia Tenggara.***

