Surabaya | Bidik Indonesia – Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) IV Surabaya menggelar kegiatan Pembekalan Kompetensi Tambahan dan Uji Sertifikasi Ahli Muda K3 Konstruksi Jenjang 7 secara hybrid pada 19–23 Mei 2025. Program ini diikuti oleh 93 peserta alumni fresh graduate ITS dan melibatkan 10 asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Manajemen Konstruksi Nusantara (MKN).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pelatihan Vokasi tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi. ITS menjadi lokasi penyelenggaraan pelatihan vokasi pertama di tahun 2025, sekaligus menandai pembuka rangkaian pelatihan yang akan dilaksanakan di wilayah empat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing lulusan dalam dunia kerja, khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sektor konstruksi. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan secara gratis sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia konstruksi yang profesional dan bersertifikasi.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ismail Abdul Muttalib, S.T., M.T., Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya. Dalam sambutannya, Ismail menegaskan pentingnya sertifikasi keahlian. “Sesuai amanat Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, setiap tenaga kerja konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK). Sertifikasi ini bukan hanya syarat administratif, melainkan juga pengakuan profesional di tingkat nasional maupun internasional,” ujarnya pada Senin (20/5).
Empat hari pertama kegiatan diisi dengan pembekalan daring yang membahas berbagai topik, antara lain peraturan jasa konstruksi, pengadaan barang dan jasa pemerintah, teknologi konstruksi termasuk Building Information Modelling (BIM), manajemen risiko dan proyek, green building, serta prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). Pembekalan juga mencakup aspek teknis seperti penjadwalan, estimasi biaya, fabrikasi baja, pracetak beton, penggunaan alat berat, hingga pengendalian mutu.
Hari kelima ditutup dengan uji sertifikasi secara luring di kampus ITS, yang dipandu langsung oleh para asesor bersertifikat dari LSP MKN.
Yanto, S.T., selaku Person in Charge (PIC) kegiatan ini, menyampaikan bahwa pelatihan serupa selalu terbuka untuk diselenggarakan oleh Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya bagi instansi, lembaga, maupun komunitas yang berminat. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara gratis sebagai bagian dari upaya pengembangan SDM konstruksi di Indonesia.
“Sementara itu, untuk pelatihan yang bekerja sama khusus dengan ITS memang dirancang khusus bagi fresh graduate agar mereka semakin mudah mengakses sertifikasi kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja,” jelas Yanto.
Peserta yang dinyatakan kompeten nantinya akan menerima Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Ahli Muda K3 Konstruksi dari LSP MKN, yang diakui secara nasional maupun internasional. Sertifikat ini menjadi bukti legal dan formal atas keahlian mereka, sekaligus modal penting dalam membangun karier profesional di sektor konstruksi, baik pada proyek domestik maupun global.[mia]