Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Dalam menghadapi meningkatnya curah hujan dan potensi bencana banjir di sejumlah wilayah Aceh.
Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, melakukan kunjungan silaturahmi ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Aceh.
Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, menyebutkan bahwa kedatangan Wali Nanggroe sekitar pukul 10.00 WIB disambut langsung oleh Kapolda Aceh Irjen. Pol. Drs. Marzuki Ali Basyah, M.Si.
Dalam suasana penuh keakraban, kedua pemimpin membahas langkah-langkah strategis dalam menghadapi puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun ini.
Fokus pembahasan mencakup kesiapsiagaan menghadapi curah hujan ekstrem, potensi banjir di dataran rendah dan wilayah pesisir, serta risiko tanah longsor di kawasan perbukitan dan pegunungan.
“Curah hujan tinggi tidak hanya berisiko terhadap keselamatan masyarakat, tetapi juga dapat mengganggu distribusi bahan pokok, sembako, BBM, dan obat-obatan.
Jika jalur distribusi terganggu, dampaknya bisa meluas terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wali Nanggroe.
Sementara itu, Kapolda Aceh Irjen. Pol. Marzuki, yang didampingi oleh Dirpamobvit KBP Aries Setyo Budi, S.I.K.; Dirbinmas KBP Donny Siswoyo, S.I.K., M.H.Li.; dan Dirintel KBP Said Anna Fauza, S.I.K., M.M., menegaskan kesiapan penuh jajaran Polda Aceh dalam mendukung langkah-langkah mitigasi, pengamanan, serta penanganan darurat di lapangan.
Wali Nanggroe turut didampingi Staf Khusus Dr. M. Raviq, Khatibul Wali Abdullah Hasbullah, dan Kasubag Kerjasama Leina Sari.
Berdasarkan hasil pembahasan, beberapa wilayah di Aceh yang perlu mendapat perhatian khusus antara lain Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Jaya, Kota Langsa, dan Kota Lhokseumawe, yang kerap mengalami peningkatan debit air sungai dan genangan akibat hujan ekstrem.
Adapun masyarakat di wilayah Bireuen, Gayo Lues, Pidie, dan Pidie Jaya juga diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tanah longsor dan banjir bandang, terutama di kawasan perbukitan.
Pencegahan bencana tanggung jawab bersama
Dalam pernyataan bersama, Wali Nanggroe dan Kapolda Aceh mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam beraktivitas, terutama ketika hujan deras disertai angin kencang.
Keduanya juga menegaskan agar masyarakat selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang signifikan.
Hindarilah daerah lereng dan aliran sungai apabila terlihat awan hitam pekat di wilayah pegunungan atau ketika hujan mulai turun, guna mengantisipasi tanah longsor dan banjir bandang.
“Kesiapsiagaan dini dan langkah pencegahan bencana merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat,” sebut Wali Nanggroe.
Pertemuan tersebut sekaligus memperkuat koordinasi antara Lembaga Wali Nanggroe Aceh dan Kepolisian Daerah Aceh dalam mempercepat sistem peringatan dini bencana, memperkuat ketahanan sosial, serta memastikan keamanan masyarakat di tengah cuaca ekstrem tahun ini.
“Kebersamaan, kepedulian, dan gotong royong adalah kekuatan Aceh dalam menghadapi setiap tantangan,” tutup Wali Nanggroe Aceh