Tim dari USK Berhasil Melakukan Inovasi Produk Berkelanjutan Berbasis Nilam Aceh dan Raih Pendanaan Program Hilirisasi Prototipe BIMA 2025

Tim dari USK Berhasil Melakukan Inovasi Produk Berkelanjutan Berbasis Nilam Aceh dan Raih Pendanaan Program Hilirisasi Prototipe BIMA 2025

Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Tim pengembangan produk Minyak Urut Nilam yang diberi nama produk Xeerelam berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Pendanaan Hilirisasi Riset Pengujian dan Prototipe BIMA 2025, yang merupakan salah satu program penelitian dan pengabdian masyarakat yang didanai oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang mendukung pengembangan prototipe teknologi inovatif berbasis riset. Pendanaan ini menjadi langkah penting bagi tim untuk mempercepat hilirsasi produk minyak urut tradisional dengan kualitas modern. Dalam pelaksanaan riset ini hibah ini dimonitor dan dievaluasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala.

Tim hibah riset prototip ini diketuai oleh Ir. Sarika Zuhri, S.T., M.T., dosen pada Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik, dengan anggota Prof. Dr. Ir. Farid Mulana, S.T., M.Eng, Dosen pada Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik dan Zaidiyah, S.T.P., MSc, Dosen pada Prodi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, serta tim mahasiswa yaitu Fathia Maula Caisary, Varza Setia, dan Najwa Audi Windira, semuanya mahasiswi Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik.

Semua tim yang terlibat baik dosen dan mahasiswa berasal dari Universitas Syiah Kuala. Berkat pendanaan tersebut Tim Xeerelam mampu melakukan riset lanjutan dan penyempurnaan kualitas produk dari hasil hasil penelitian dan lomba sebelumnya sehingga telah memenuhi standar nasional dan internasioanl serta mampu bersaing secara global.

Xeerelam merupakan produk inovasi minyak urut dengan bahan baku utama minyak nilam yang dikombinasikan dengan ekstra rempah Aceh dan dried flower yang berkualitas tinggi. Xerelaam hadir sebagai bukti hasil inovasi dan pengolahan sumber daya unggulan Aceh yaitu minyak nilam Aceh yang memiliki kualitas terbaik didunia.

Selain itu produk ini dibuat untuk dapat meredakan nyeri otot, mabuk perjalanan, dan meningkatkan rileksasi tubuh. Dengan sentuhan teknologi dan riset modern, produk ini diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas sekaligus membantu pemberdayaan petani nilam Aceh. Selanjutnya diharapkan produk Xeerelaam dapat dikomersialisakan secara luas, mampu bersaing di pasar dan dapat memperkenalkan produk inovasi berbasis produk unggulan sumber daya lokal dan dapat memberikan kesejahteraan petani nilam Aceh.

Bacaan Lainnya

Tim Xeerelaam sebelumnya di awal tahun 2025 telah berhasil menoreh prestasi yang membanggakan pada perlombaan IPITEx 2025 yang dilaksanakan di BITEC, Bangkok, Thailand. Pada ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx 2025) tim ini memperoleh medali perunggu pada kategori Pharmacy, Health and medicine.

Sedangkan pada pertengahan tahun 2025 Tim Xeerelaam juga memperoleh medali emas dan medali perak pada ajang International Product Innovation Competition 2025 (Innovation 2025) yang dilaksanakan di National Economic University, Hanoi, Vietnam.

Kegiatan Sustainable Agriculture, Food, and Energy (SAFE) 2025 ini diikuti oleh 52 finalis dari beberapa negara seperti Vietnam, Pakistan, Thailand, Malaysia, Philipina dan Indonesia yang berkumpul dan berkompetisi untuk memamerkan inovasi sesuai dengan tema tahun ini.

Semua produk yang dipamerkan dinilai oleh 4 juri yang berasal dari berbagai negara yang berbeda yaitu, Philipina, Indonesia, Vietnam dan Malaysia.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *