BANDA ACEH, Bidikindonesia.com Aceh Selatan masuk lima besar terbaik untuk pertunjukan tari tradisional Pada PKA 8 dari 23 kabupaten yang menjadi peserta lomba, berlangsung di indoor Taman Budaya, Banda Aceh, Jumat (11/11/2023) malam.
Penampilan kontingen Aceh Selatan mampu menghipnotis penonton yang mamadati indoor taman budaya dan dewan juri.
Dengan menampilkan tari tradisional pho yang merupakan salah satu seni tarian yang berkembang di Aceh bagian Barat dan Selatan.
Perkataan Pho berasal dari kata Peubae -po, Peubae berarti meuratoh atau meratok (Meratapi nasib) yang disampaikan dalam kisah lirik yang mengandung unsur tragedi. Sedangkan Pho merupakan ungkapan lain untuk memuji sang Pencipta.Tarian ini diangkat dari sebuah legenda di Aceh Barat Daya, seorang ibu meratapi kematian anaknya yang bernama Malelang karena dihukum mati oleh penguasa atas tuduhan telah berbuat zina dengan calon istri Madiun.
Malelang dan tunangannya dijatuhkan hukuman pancung oleh penguasa, ketika hendak dihukum datanglah Ibu si Malelang, dia memohon kepada penguasa supaya mengizinkan anaknya menikah dan mengadakan pesta 7 hari 7 malam sebagaimana yang telah direncanakan.
Singkat kisah ini si Malelang menikah yang kemudian dihukum mati bersama sang istri. Ibu Malelang meratapi seraya menari-nari, para ibu lainnya yang melihat pun ikut hanyut dalam duka teman mereka dan ikut meratap dengan syair tersebut serta ikut menari dengan si Ibu Melelang. Lama-kelamaan gerakan dan syair mereka menyerupai sebuah tarian.
Perolehan nilai terbaik ini tentunya manambah poin bagi Aceh Selatan untuk kembali meraih juara umum PKA 8 serta menjadi penyemangat bagi kontingen untuk mendapatkan nilai terbaik.[Wartanad]