Syech Muharram: Beliau Tokoh Besar dan Pembina yang Bijaksana

Syech Muharram: Beliau Tokoh Besar dan Pembina yang Bijaksana

Aceh Besar|BidikIndonesia.com – Meninggalnya Dr. Drs. Syamsulrizal, MKes bin Adnan Hasyim pada 25 Oktober 2025 lalu, meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi Forum Silaturrahmi Aceh Rayeuk (Forsiar).

Almarhum dikenal sebagai sosok akademisi, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala (FKIP USK), sekaligus Dewan Pembina Forsiar. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Aceh Besar periode 2012–2017.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Keluarga Besar Forsiar di bawah kepemimpinan Ketua Umum H. Muharram Idris (Syech Muharram) yang juga Bupati Aceh Besar, melakukan takziah ke kediaman almarhum di Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Kedatangan rombongan Forsiar disambut dengan haru oleh Muji Mulia, kakak kandung almarhum, beserta keluarga besar. Dalam suasana penuh keakraban dan duka, rombongan Forsiar membacakan tahlil dan doa bersama untuk almarhum.

Sejumlah pengurus dan tokoh turut hadir dalam kunjungan tersebut, di antaranya Wakil Bupati Aceh Besar Drs. Syukri A. Jalil, Asisten I Farhan AP, Asisten II Setdakab Aceh Besar H.M. Ali, SSos, MSi, serta para Kepala OPD Pemkab Aceh Besar yang tergabung dalam Forsiar.

Bacaan Lainnya

Turut hadir anggota DPRA Drs. H. Abdurrahman Ahmad, Dr. Ansari Muhammad, SPT, MSi, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Zahrol Fajri, SAg, MH, akademisi dari UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala, pengurus Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, serta sejumlah tokoh Aceh Rayeuk dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Forsiar H. Muharram Idris menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian almarhum.

“Kami dari keluarga besar Forsiar menyampaikan duka cita atas berpulangnya sahabat kami, Bapak Dr. Drs. Syamsulrizal, MKes. Beliau adalah pembina Forsiar dan tokoh besar bagi Aceh Besar. Kami merasa sangat kehilangan,” ujar Syech Muharram dengan nada haru.

Ia juga mengingatkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup. “Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami berharap tetap tabah dan sabar. Musibah ini adalah pelajaran bagi kita semua. Orang yang cerdas adalah mereka yang pandai mengumpulkan amal jariahnya,” tambahnya, mengutip salah satu hadis Rasulullah SAW.

Sementara itu, Muji Mulia, kakak kandung almarhum, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan doa yang dipanjatkan oleh jajaran Forsiar.

“Atas nama keluarga, kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan doa yang tulus. Almarhum semasa hidup dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan organisasi. Kami juga memohon maaf atas segala kekhilafan almarhum, baik yang disengaja maupun tidak,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *