Lhoksukon|BidikIndonesia.com – Ratusan warga dari Kecamatan Cot Girek dan Pirak Timu, Aceh Utara, memblokir jalan masuk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 6.
Warga memblokade akses keluar masuk truk pengangkut buah sawit milik perusahaan itu sejak Sabtu, 27 September 2025. Mereka mendesak Pemkab Aceh Utara segera memfasilitasi penyelesaian konflik agraria agar tidak berlarut-larut, khususnya terkait lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN IV.
Warga juga khawatir potensi gesekan akan semakin besar jika kejelasan status tanah tidak segera diberikan.
Karena itu, mereka meminta kepastian pengukuran ulang HGU dan kejelasan batas lahan yang sah. Warga juga meminta pemerintah provinsi maupun pusat turun tangan dalam penyelesaian sengketa antara masyarakat dengan PTPN IV.
Hingga hari ini, warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Aceh Utara Melawan tetap bertahan di lokasi dengan mendirikan posko aksi di dua titik strategis, yakni Simpang Pucok Rinteh dan Simpang Pondok Kates, Kecamatan Cot Girek.
Jalan raya ditutup dengan sepeda motor, serta warga duduk beralaskan terpal dan kardus. Mereka juga membangun tenda darurat sebagai simbol perlawanan. Akibat blokade tersebut, truk-truk sawit perusahaan tidak dapat beroperasi sejak lima hari terakhir.
Sementara warga menyatakan aksi blokade akan terus berlanjut hingga ada kepastian dari pemerintah.
Aksi blokade tersebut mendapatkan pengawalan dari ratusan personel Polres Aceh Utara didukung pasukan Brimob Kompi 4 Batalyon B Sampoiniet.
Kasi Humas Polres Aceh Utara AKP Bambang mengatakan para personel ditempatkan di sekitar lokasi aksi untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan mencegah gesekan antara masyarakat dengan pihak lain.
Dia mengatakan kehadiran aparat di lapangan bersifat pengamanan dan pengawasan agar aksi berjalan tertib serta tidak mengganggu keamanan umum.
“Kami dari Polres Aceh Utara fokus melakukan pengamanan agar situasi tetap terkendali. Personel yang diturunkan juga melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat, sehingga penyampaian aspirasi dapat berlangsung dengan damai,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi blokade masih berlangsung dengan pengamanan ketat dari Polres Aceh Utara.[]