Jakarta, CNN Indonesia —
Setelah menjadi wakil Afrika pertama yang lolos babak grup Piala Dunia pada 1986, Maroko berambisi jadi yang pertama menembus semifinal Piala Dunia.
Bukan pekerjaan mudah, tetapi kesempatan terbuka. Maroko akan bentrok dengan Portugal pada babak delapan besar di Stadion Al Thumama, Doha pada Sabtu (10/12) malam WIB.
Meminjam istilah media-media Spanyol, Maroko adalah skuad persatuan bangsa-bangsa (PBB). Ini sarkasme media Spanyol karena komposisi pemain Maroko didominasi pemain keturunan.
Dari 26 pemain Atlas Lions di Piala Dunia 2022, 16 di antaranya adalah pemain keturunan. Hal ini dianalisis sebagai DNA Eropa yang berkolaborasi atas nama wakil Afrika.
Latar belakang pemain Maroko yakni Kanada, Prancis, Spanyol, Belanda, Belgia, dan Italia. Mereka besar dan belajar sepak bola di Eropa dan Amerika lantas membela Maroko sebagai pilihan nasionalisme.
Secara geografi Maroko berada di Afrika Utara. Negeri yang merdeka pada 7 April 1956 berbatasan langsung dengan Spanyol dan berbagi zona laut. Maroko kira-kira mirip Turki.
Namun bukan hanya itu yang jadi kunci sukses Maroko hingga menembus babak delapan besar Piala Dunia 2022. Ada faktor lain yang tak kalah penting, yakni pembangunan infrastruktur.
Pada era 1970-1980, Maroko pernah merajai Afrika. Mereka diperhitungkan karena bermain layaknya tim-tim Eropa yang dianggap maju. Kejayaan itu mulai luntur pada era 2000-an.
Mengacu peringkat FIFA, posisi Maroko terus merosot. Sempat bertengger di posisi ke-13 dunia pada 1998, melorot drastis ke-81 pada 2014. Reformasi pun dijalankan.
Sambil memperbaiki ekosistem sepak bola nasional, infrastruktur sepak bola dibangun. Salah satu yang dibangun adalah Fasilitas Sepak Bola Maroko di lahan 30 hektar yang menghabiskan dana $65 juta.
Dampaknya signifikan, juara kompetisi sepak bola Maroko musim 2020/2021, Wydad AC menjuarai Liga Champions Afrika 2021/2022. Maroko kembali menonjol di benua Afrika.
Baca lanjutan berita di halaman berikut >>>
Regragui Si Peredam Api
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
source