Sabtu, 10 Desember 2022 – 00:33 WIB
VIVA Politik – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu berbicara secara blak-blakan tentang alasan partainya belum deklarasi secara terbuka mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden meski partai itu telah memberi isyarat terang mendukung sang mantan gubernur DKI Jakarta.
Dalam wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022, Syaikhu mula-mula menjelaskan tiga keputusan Musyawarah Majelis Syuro tentang penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Pertama, capres dan cawapres yang akan diajukan PKS bersama partai dalam koalisi harus memiliki karakter nasionalis dan religius. Kedua, pasangan capres-cawapres yang akan diusung nanti harus merupakan simbol perubahan. Ketiga, kandidat yang dijagokan harus berpeluang besar untuk menang dalam pemilu.
“Probability to win-nya besar, berpeluang menangnya juga besar; jadi, bukan hanya sekedar kita gaya-gayaan mencalonkan aja tapi kita ingin yang kita usung ini betul-betul menang,” katanya.
Syaikhu juga mendapat dua mandat khusus dari Musywarah Nasional V PKS pada 2020. Pertama, target perolehan suara nasional pada pemilu tahun 2024 sebesar 15 persen. Kedua, mandat untuk mendorong kader PKS menjadi pimpinan nasional.
source