ACEH TIMUR, bidikindonesia.com, PJ Bupati Aceh Timur, Ir.Mahyuddin Msi, tampaknya tak berbuat apa – apa soal dugaan penyelewengan sejumlah aset berharga milik pemkab Aceh Timur selama ini. Yang diduga dimanfaatkan sejumlah oknum hanya untuk memperkaya diri dan kelompok.
Ia tidak melakukan gebrakan dan perubahan sama sekali terkait kekacauan pengelolaan aset pemerintah di Aceh Timur selama ini.
Hal itu jelas terlihat dari tidak adanya tindakan apa pun terkait tidak disetorkannya pemasukan dari PT. Wajar Corpora sejak 2016, yang diduga tidak menyetorkan apa pun ke kas daerah, juga sejumlah aset lainnya yang di operasional oleh pihak tertentu, namun tidak menyetorkan PAD, yang menyebabkan kerugian keuangan daerah.
Selain itu PJ Bupati Aceh Timur, juga dinilai lalai atas sejumlah tanah atau lahan milik pemkab yang dikuasai pihak tertentu diduga tanpa IMB, bahkan sama sekali juga tidak ada setoran PAD ke kas daerah.
Lebih parahnya lagi, ribuan unit kendaraan dinas dan aset bergerak lainnya diduga tidak jelas keberadaannya termasuk beberapa unit alat berat yang keberadaannya sangat misterius saat ini.
” Coba cek, aset sejumlah kendaraan kalau tidak salah ada berupa mobil Hiace, alat berat dan kendaraan dinas lainnya tidak jelas itu entah dimana sekarang, ” Sebut seorang wartawan senior yang tidak ingin disebutkan namanya sembari mengungkapkan kegelisahannya soal sejumlah aset Aceh Timur yang diduga salah asuhan.
Pihak pendapatan Aceh Timur sendiri mengakui aset berupa perusahaan sawit, lahan pertokoan dan Hotel sama sekali tidak menyetorkan apapun ke pihak keuangan hingga detik ini.
” Saya buka – bukaan aja, gak ada kepentingan kami di sini, memang mereka itu hanya memanfaatkan untuk diri sendiri saja, tidak ada setoran sama sekali ke pemerintah, jadi enggak perlu kami tutup – tutupi,” Kata salah seorang pejabat keuangan Aceh Timur kepada awak media.
Sementara itu, sebuah hotel yang berdiri di atas lahan pemerintah Aceh Timur yang ada di kota Langsa, bahkan diduga tidak punya bentuk dokumen apa pun, apalagi menyetorkan pendapatan ke kas daerah. Bahkan diduga hotel tersebut merupakan milik keluarga pejabat sekda Aceh Timur, yang diduga lahannya telah dikuasai selama belasan tahun lalu.
Awak media merasa kesulitan melakukan konfirmasi kepada PJ Bupati Aceh Timur, selain karena alasan tidak memiliki nomor HP yang jelas, bahkan diduga oknum ajudan PJ Bupati sengaja mempersulit masyarakat untuk bertemu orang nomor satu di Aceh Timur tersebut, kecuali orang -orang yang diduga sesuai dengan kepentingan mereka saja.