Jumat, 11 November 2022 – 16:46 WIB
VIVA Politik – Pengamat politik dari Universitas Pattimura, Johan Tehuayo mendukung seruan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang mengajak para elite partai politik agar saling memuji dengan persaingan sehat di Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.
Menurut Tehuayo, Jokowi berkewajiban menyampaikan hal tersebut demi terciptanya stabilitas politik, stabilitas pemerintahan dan stabilitas keamanan jelang Pemilu. Pasalnya, beberapa Pemilu yang telah dilewati ada beberapa partai-partai politik yang terjebak dalam politik identitas.
“Jadi Pak Jokowi sebagai presiden atau kepala negara memang harus menyampaikan kepada Parpol dalam rangka menciptakan stabilitas politik, stabilitas pemerintah dan keamanan. Karena kalau kita lihat beberapa Pemilu, misalnya Pemilu 2019 ada banyak Parpol yang terjebak dalam politik identitas,” kata Tehuayo kepada awak media Jumat 11 November 2022
Dikatakan Tehuayo, politik identitas tidak bisa dihindarkan dalam momen politik, karena hal tersebut sudah menjadi sebuah realitas politik di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, politik identitas juga terjadi di negara-negara luar bukan saja di Indonesia. Namun, permintaan Jokowi itu agar menciptakan harmonisasi antar Parpol.
“Jadi sebenarnya politik identitas ini tidak bisa indirect, ini adalah sebuah realitas politik tapi pernyataan itu dalam rangka membangun harmonisasi di kalangan partai politik dalam rangka menghadapi Pemilu, sehingga kompetisinya itu adalah kompetisi yang rasional, itu poinnya,” ucapnya.
Dijelaskan akademisi Universitas Pattimura Ambon itu, dalam konteks politik setiap pemilihan umum, politik identitas merupakan sebuah realitas politik yang tidak bisa dihindari, karena bicara soal politik identitas ada keterlibatan etnis, suku, ras dan agama hingga Parpol maupun politisi bisa terjebak dalam kondisis tersebut.
source