Banda Aceh|BidikIndonesia.com — Pemerintah Aceh melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh terus memperkuat pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor di sejumlah wilayah Aceh.
Hingga 28 Desember 2025, Perkim Aceh telah berhasil mendistribusikan sebanyak 4.273.700 liter air bersih kepada 165.874 jiwa yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota terdampak. Upaya ini menjadi bagian penting dari langkah tanggap darurat untuk menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah munculnya penyakit pascabanjir.
Kepala Dinas Perkim Aceh, T. Aznal Zahri, menegaskan bahwa penyediaan air bersih merupakan prioritas utama dalam masa tanggap darurat bencana. Menurutnya, akses terhadap air bersih adalah kebutuhan paling mendesak yang harus dipenuhi agar masyarakat tetap dapat menjalani aktivitas sehari-hari secara layak di tengah keterbatasan.
“Sesuai arahan Gubernur Aceh, kami bergerak maksimal di lapangan. Air bersih adalah kebutuhan dasar, dan kami memastikan distribusinya berjalan merata, berkelanjutan, serta menjangkau seluruh wilayah terdampak,” ujar T. Aznal Zahri.
Selain distribusi air bersih, Perkim Aceh juga menyalurkan 46 unit fasilitas sanitasi, yang terdiri atas 23 unit toilet portabel, 23 unit toilet knock down, serta 5 unit bio septic tank. Fasilitas tersebut telah dimanfaatkan oleh sekitar 37.000 warga, terutama di lokasi pengungsian dan permukiman yang sistem sanitasinya rusak akibat bencana.
Adapun wilayah penerima fasilitas sanitasi tersebut meliputi Aceh Tamiang, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Bireuen, dan Aceh Utara, yang selama beberapa pekan terakhir mengalami dampak banjir dan longsor cukup signifikan.
Untuk memastikan distribusi berjalan optimal, Perkim Aceh mengerahkan 24 unit armada truk tangki air yang disebar di sejumlah daerah terdampak, antara lain Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Kota Langsa, Bireuen, dan Pidie Jaya. Armada ini beroperasi setiap hari menyesuaikan kebutuhan di lapangan dan kondisi akses wilayah.
Selain armada air bersih, Perkim Aceh juga mengoperasikan delapan unit armada logistik untuk menyalurkan berbagai bantuan pendukung, seperti sembako, tenda pengungsian, pakaian layak pakai, tandon air, serta perlengkapan MCK ke lokasi-lokasi terdampak.
T. Aznal Zahri menegaskan bahwa seluruh jajaran Perkim Aceh akan terus siaga hingga kondisi masyarakat benar-benar pulih dan kebutuhan dasar terpenuhi secara menyeluruh. Ia juga memastikan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah, relawan, dan instansi terkait terus dilakukan agar proses pemulihan berjalan cepat dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen hadir di tengah masyarakat, memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, dan membantu proses pemulihan berjalan cepat serta berkelanjutan,” pungkasnya.
Upaya ini menjadi wujud nyata kehadiran Pemerintah Aceh dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat di tengah situasi bencana, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan kesehatan warga pascabencana.(**)
