Peringati Hari Pengungsi Sedunia, SWI Aceh Serukan Solidaritas Berkelanjutan dan Peran Krusial Media

Peringati Hari Pengungsi Sedunia, SWI Aceh Serukan Solidaritas Berkelanjutan dan Peran Krusial Media

Sekretaris DPW SWI Aceh, Adhifatra Agussalim, CIP, CIAPA, CASP, CPAM, C.EML, menyerukan pentingnya membangun solidaritas nyata dan berkelanjutan terhadap para pengungsi yang terus menghadapi tantangan kemanusiaan.

BANDA ACEH | bidikindonesia.com — Dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia 2025 yang mengusung tema “Solidarity with Refugees”, Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (DPW SWI) Provinsi Aceh menyerukan pentingnya membangun solidaritas nyata dan berkelanjutan terhadap para pengungsi yang terus menghadapi tantangan kemanusiaan.

Sekretaris DPW SWI Aceh, Adhifatra Agussalim, CIP, CIAPA, CASP, CPAM, C.EML, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pengungsi yang kerap kali terabaikan dalam diskursus publik dan kebijakan nasional.

“Aceh pernah menjadi rumah bagi para pencari suaka, termasuk pengungsi Rohingya. Ini adalah cermin bahwa nilai-nilai kemanusiaan masih hidup di Tanah Rencong. Namun, kita tidak boleh lengah, perlu konsistensi dalam advokasi dan kebijakan yang berpihak kepada mereka,” tegas Adhifatra pada Senin (23/06/2025).

Adhifatra menekankan bahwa peran media sangat krusial dalam membangun empati publik serta mendorong kebijakan yang manusiawi. “Jangan sampai isu pengungsi hanya dilihat sebagai beban. Media harus hadir sebagai penggerak empati, bukan sekadar pelapor tragedi,” imbuhnya.

Bacaan Lainnya

Ia melanjutkan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang dalam memberikan perlindungan kepada pengungsi, khususnya etnis Rohingya. Namun, solidaritas tersebut tidak boleh hanya bersifat sesaat. “Solidaritas bukan sekadar empati sesaat. Ini soal keberpihakan jangka panjang pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global. Media memiliki tanggung jawab moral untuk menyuarakan penderitaan pengungsi dan mendorong solusi yang bermartabat,” ujar Adhifatra.

Para jurnalis, khususnya di Aceh, diharapkan menjadi ujung tombak dalam menyampaikan narasi yang manusiawi dan tidak mendiskreditkan kelompok rentan seperti pengungsi. Adhifatra mengajak seluruh insan pers untuk ikut mengedukasi masyarakat tentang hak-hak pengungsi sesuai prinsip kemanusiaan dan hukum internasional.

Dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia, DPW SWI Aceh turut mendukung kegiatan UNHCR Refugees Voices, A Month of Stories and Solidarity. Kegiatan ini menjadi ruang reflektif tentang perjalanan panjang para pengungsi dan tantangan integrasi sosial mereka, dengan ragam acara seperti pemutaran film dokumenter, gelar wicara, pameran seni, diskusi publik, bazar, kegiatan olahraga, dan pojok baca.

Pengalaman Aceh dalam menyambut pengungsi dapat menjadi model nasional bahkan regional, asalkan didukung oleh koordinasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat sipil, dan media.

Hari Pengungsi Sedunia yang diperingati setiap 20 Juni, adalah momentum global untuk mengakui kekuatan dan ketahanan jutaan orang yang terpaksa mengungsi akibat konflik dan penganiayaan. Tema tahun 2025, “Solidarity with Refugees”, menyerukan dukungan nyata dari seluruh elemen masyarakat dunia terhadap para penyintas kemanusiaan ini. Dengan semangat ini, SWI Aceh mengajak semua pihak, terutama para jurnalis, untuk terus berdiri bersama mereka yang terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya demi mencari keselamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *