Pengusaha Malaysia Jajaki Bisnis Impor Ikan Segar dari Aceh

Pengusaha Malaysia Jajaki Bisnis Impor Ikan Segar dari Aceh

Banda Aceh|BidikIndonesia.com  – Pengusaha asal Malaysia dari Ausin Group menjajaki rencana kerja sama bisnis bidang importasi ikan segar dari Aceh dengan volume awal mencapai 20 ribu metrik ton per tahun.

Rencana tersebut diungkapkan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang, Wanton Saragih Sid, saat berkunjung ke Aceh bersama perwakilan pengusaha Malaysia.

“Kami memang ke sini itu membawa pengusaha yang berencana akan ketemu dengan gubernur dan juga jajarannya untuk menjajaki kemungkinan importasi ikan 20 ribu metrik ton per tahun.

Tapi ini mungkin tahap awal lah ya, kalau nanti bisa berjalan dengan baik bisa lebih meningkat lagi, bisa lebih besar lagi,” kata Wanton kepada Serambi.

Ia menjelaskan, ikan segar dari Aceh rencananya nanti akan dikirim ke Kedah, Malaysia, yang berfungsi sebagai hub pengumpulan dan pengolahan ikan sebelum diekspor ke negara lain.

Bacaan Lainnya

“Di Kedah itu mereka punya semacam hub mengumpulkan ikan-ikan dan juga untuk mengolahnya yang kemudian nanti akan di ekspor ke luar negeri,” ujarnya.

Selain importasi ikan, kata Wanton, selaku pihak yang mengupayakan terjalinnya bisnis antarnegara ini, pihaknya juga mendorong agar pengusaha Malaysia bersedia berinvestasi dalam pembangunan cold storage (fasilitas penyimpanan ikan berpendingin) di Aceh.

“Ini pun juga masih penjajakan awal, kalau berkembang nanti bisa jadi kita tingkatkan, misalnya pengolahan ikan mungkin akan dibuat semacam processing plant (pabrik pengolahan) seperti misalnya di Langkawi,” jelasnya.

Wanton juga menyampaikan, investasi tahap awal untuk importasi ikan Aceh yang dijajaki ini mencapai sekitar Rp22 miliar, yang akan direalisasikan melalui salah satu perusahaan Ausin Group.

“Yang penting kita wujudkan dulu lah deal awal ini. Makanya kami sangat ingin bertemu dengan Pak Gubernur,” ungkapnya.

Sementara itu, pengusaha Aceh, Ismail Rasyid, yang mendampingi rombongan delegasi KJRI dan pengusaha Malaysia tersebut, menyambut baik rencana kerja sama ini.

Ia berharap Pemerintah Aceh dapat memberikan ruang seluas-luasnya bagi investor asing seperti pengusaha Ausin Group yang ingin berinvestasi di sektor perikanan.

“Jadi kita lihat bahwa situasi kondisi Aceh yang sangat kondusif di bawah kepemimpinan Mualem-Dek Fadh sekarang, kita sangat appreciate bahwa dunia usaha mulai menggeliat kembali,” katanya.

Menurut Sekjen Dewan Ekonomi Aceh (DEA) itu, rencana pengembangan bisnis perikanan ini dapat menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan mendorong tumbuhnya sektor turunan lainnya seperti transportasi, perdagangan, serta pengolahan hasil laut.

“Proses ini tentu satu mata rantai yang tidak putus. Jadi ekosistemnya itu harus dibangun secara utuh.

Ada proses nanti penangkapan ikan yang ada dinasnya yang akan membina, kemudian juga ada pengolahan, perizinan, pengindustrian dan perdagangan, serta yang berkaitan dengan transportasi laut dan transportasi udara,” jelasnya.

Ismail Rasyid juga menekankan pentingnya memperkuat konektivitas perdagangan Aceh–Malaysia, terutama melalui jalur laut.

Sebab, tanpa ada koneksivitas, ekosistem dagang yang diinginkan tidak akan bisa berjalan.

“Di situ diperlukan infrastruktur yang memadai terutama kualitas pelabuhan. Harus dibenahi supaya proses ini berjalan dan costnya bisa lebih efisien,” kata Ismail Rasyid yang juga CEO PT Trans Continent.

Ia menambahkan, bahwa langkah awal rencana importasi ikan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Aceh untuk menghidupkan kembali jalur dagang langsung antara Aceh dan Malaysia, serta memperkuat posisi Aceh sebagai gerbang ekspor-impor kawasan barat Indonesia.

“Jadi saya pikir hari ini kita berterima kasih banyak kepada Pak Konjen dan tim beliau yang sudah turun untuk mendampingi prospek investor yang akan melakukan diskusi, menangkap peluang antara Aceh dengan Malaysia tentunya. Mudah-mudahan insyaAllah ini dapat terjadi,” pungkasnya.

Sebagai informasi, rombongan delegasi KJRI Penang yang datang ke Aceh di antaranya Wanton Saragih Sid (Konsul Jenderal RI Penang), Aryadi Ramadhan (Konsul Ekonomi), Yomi Ayu Lestari (Konsul Ekonomi), dan tiga orang staf yakni Fira Aswinata, Ofriendly, serta Rina.

Sedangkan dari delegasi Ausin Group (pengusaha asal Malaysia), ada Dato’ Sri Ooi Boon Seang, Chairman, Mr. Zainudin Hashim, Food Security Advisor, Dr Lim Hong Chiun, Project Manager, dan Saisen Mr. Kodet, Ausin Group (Thailand Representative).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *