PENELITI MBKM JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN LAKUKAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) II DI ISAK

PENELITI MBKM JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN LAKUKAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) II DI ISAK

Aceh Tengah|BidikIndonesia.com, 03 Oktober 2024 – Tim peneliti bersama mahasiswa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dari Jurusan Arsitektur dan Perencanaan menggelar Focus Group Discussion (FGD) II di Aula Kantor Camat Linge, Kabupaten Aceh Tengah. Kegiatan ini mengangkat tema “Sosialisasi dan Menjaring Aspirasi Pengembangan Isak Sebagai Kawasan Wisata Sejarah dan Budaya di Dataran Tinggi Gayo.”.

FGD II dibuka oleh Ibu Dr. Ir. Elysa Wulandari, M.T., selaku ketua peneliti dan dosen di Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, USK. Bapak Camat Linge, Bapak Win Akbar, S.H., menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini dan menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kawasan Isak sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.

Sebagai informasi, penelitian ini merupakan rangkaian dari penelitian yang berjudul “Rekonstruksi Struktur Ruang Kawasan Kerajaan Kuno Merah Mege Di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah” yang juga dilakukan oleh tim yang sama, yaitu Dr. Ir. Elysa Wulandari, M.T., Dr. Laina Hilma Sari, S.T., M.Sc., dan Dr. Irin Caisarina, S.T., M.Sc. Penelitian tersebut bertujuan untuk menelusuri jejak Kerajaan Merah Mege serta membuat strategi pengembangan kawasan wisata sejarah dan budaya dataran tinggi Gayo.

Kegiatan FGD II ini dihadiri oleh 20 peserta dari berbagai kalangan, yaitu terdiri dari perwakilan kepala desa (reje) dari masing-masing desa di Kemukiman Isak, perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan tokoh adat, serta tokoh agama. Dalam acara ini, tim peneliti mempresentasikan masterplan pengembangan kawasan Isak sebagai destinasi wisata.

Rencana pengembangan mencakup empat objek utama: ((A) Kawasan masjid tua yang akan dibangun Umah Pitu Ruang; (B) Kawasan jembatan sawah; (C) Kawasan puncak benteng; dan (D) Kawasan waterpark sebagai tujuan wisata keluarga dan anak-anak.

Bacaan Lainnya

Antusiasme peserta terlihat jelas, dengan dukungan penuh terhadap masterplan yang disampaikan. Mereka sangat mendukung rencana ini bahkan salah satu peserta meminta tim peneliti untuk menetap lebih lama di Isak dengan harapan rencana tersebut bisa segera diwujudkan. Selain itu, ada juga peserta yang mengusul objek-objek yang harus diprioritaskan pembangunannya, seperti Goa Loyang Datu, Telege Pitu, dan juga Puncak Benteng.

Dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan rencana ini dapat segera terwujud dan menjadikan Isak sebagai kawasan wisata sejarah dan budaya yang menarik di Dataran Tinggi Gayo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *