Pemerintah Akan Perbaiki Jembatan Kayu Hutan Kota Tibang Tahun Ini

Pemerintah Akan Perbaiki Jembatan Kayu Hutan Kota Tibang Tahun Ini
Kondisi jembatan kayu penghubung Hutan Kota Tibang pada Selasa (18/1) (Gambar: Amira Layyina/bidikindonesia.com)

Banda Aceh | Bidik IndonesiaDinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan (DLH3K) Kota Banda Aceh Banda Aceh berencana melakukan perbaikan jembatan kayu di Hutan Kota Tibang pada tahun 2025. Jembatan tersebut mengalami kerusakan dan berpotensi membahayakan pengunjung. Perbaikan ini sudah diajukan dalam program 100 hari kerja Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, namun belum ada kepastian apakah akan masuk dalam program tersebut. Meski begitu, DLH3K menegaskan bahwa perbaikan tetap akan dilakukan tahun ini.

Plt. Kepala Bidang Pengendalian dan Pengelolaan Lingkungan DLH3K Banda Aceh, Neldi Jaya Putra, ST., pada Kamis (27/2) mengungkapkan bahwa sejak pandemi COVID-19, anggaran pemeliharaan taman kota mengalami kendala akibat defisit keuangan yang dialami Pemerintah Kota Banda Aceh. Sebelumnya, pemeliharaan Hutan Kota Tibang sempat mendapatkan dukungan dari BNI melalui kerja sama pengelolaan. Namun, pasca restrukturisasi perbankan yang menghapus beberapa bank konvensional dan mengalihkan aset ke BSI, dukungan tersebut terhenti.

“Dulu ada bantuan dari BNI yang rutin mendukung pemeliharaan, tapi setelah bank tersebut tidak lagi beroperasi di sini, kerja sama itu pun berakhir. Ditambah lagi, setelah pandemi, anggaran pemerintah semakin terbatas dan difokuskan untuk hal-hal yang lebih mendesak,” jelas Neldi.

Ia menambahkan bahwa perbaikan jembatan akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran. Selain itu, DLH juga tengah mencari solusi alternatif untuk memperbaiki fasilitas lain yang mengalami kerusakan, termasuk papan informasi yang sebelumnya ada di kawasan tersebut namun kini banyak yang hilang atau rusak.

“Kami sebenarnya sudah memasang kembali beberapa papan informasi, tapi ada saja yang dicabut atau dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pemeliharaan fasilitas publik,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

DLH3K berharap Pemerintah Kota Banda Aceh dapat menjalin kerja sama dengan BSI atau pihak lain, seperti yang telah dilakukan di beberapa taman kota lainnya. Misalnya, Taman Simpang Lima yang mendapatkan dukungan dari BTN dan beberapa taman lain yang bekerja sama dengan Bank Aceh. Dukungan dari pihak swasta dinilai dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran pemerintah dalam merawat ruang terbuka hijau (RTH) di Banda Aceh.[mia]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *