Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Perppu tentang pemilu terkait 4 Daerah Otonom Baru (DOB) Papua. Perppu itu sekaligus mengatur terkait nomor urut parpol.
Dalam Perppu tersebut ada dua opsi yang diberikan terkait nomor urut partai politik. Opsi pertama bisa tetap menggunakan nomor urut sebelumnya atau nomor yang sama saat pemilu 2019. Opsi kedua ikut pengundian nomor urut baru.
Di tahun 2019 tercatat ada 14 parpol yang mendapat nomor urut. Namun hanya 9 partai politik berhasil lolos parlemen. Sehingga hanya 9 parpol itu lah yang bisa menggunakan kembali nomor urut mereka saat pemilu 2019. Parpol apa saja?
– PDIP sebelumnya nomor urut 3
– Gerindra sebelumnya nomor urut 2
– Golkar sebelumnya nomor urut 4
– PKB sebelumnya nomor urut 1
– NasDem sebelumnya nomor urut 5
– PKS sebelumnya nomor urut 8
– Partai Demokrat sebelumnya nomor urut 14
– PAN sebelumnya nomor urut 12
– PPP sebelumnya nomor urut 10
Lalu bagaimana sikap kesembilan parpol tersebut untuk pemilu 2024? Apakah mereka memilih tetap menggunakan nomor urut yang lama atau ikut pengundian nomor baru? Simak selengkapnya sikap-sikap kesembilan partai tersebut.
PDIP
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, mengatakan parpolnya akan tetap menggunakan nomor urut lama saat berlaga di Pemilu 2024. Diketahui PDIP merupakan pemilik nomor urut 3 di pemilu sebelumnya.
“Perppu Pemilu yang baru itu kan hanya tiga, pertama soal nomor urut partai. Nomor urut PDIP kan dapat nomor urut 3,” kata Bambang Pacul kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Bambang Pacul mengatakan alasan penggunaan nomor urut lama itu guna mengirit biaya alat peraga kampanye.
“Kalau melihat trennya kan nomor ini supaya kita irit. Kenapa irit? Karena kan dilihat-lihat dikasih nomor tiga kalau nanti diundi, diganti, gimana. PDIP cenderung tetap akan menggunakan nomor tiga,” katanya.
Gerindra
Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman menekankan pihaknya tak akan mengundi nomor urut parpol di Pemilu 2024. Habiburokhman menyampaikan sikap itu terkait dengan logistik pemilu.
“Kalau Gerindra sih ikut saja. Kalau memang diperkenankan tetap, tentu kita tetap karena terkait juga dengan logistik pemilu,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).
Habiburokhman lalu menceritakan pengalamannya saat bertarung di pileg lalu. Menurutnya, biaya alat peraga kampanye bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“Kalau kita mau nyetak lagi, masak sih, bendera kan seharusnya bisa dipakai selamanya. Minimal 10 tahun gitu kan, baru rusak. Ya itu tadi, pemborosan gitu loh. Kaus juga, dan sebagainya. Itu bisa dihemat, supaya pemilu ini nggak mahal,” katanya.
PKB
Waketum PKB Jazilul Fawaid turut menyampaikan sikapnya soal opsi nomor urut parpol kini bisa pakai nomor lama ataupun diundi. Jazilul mengatakan PKB akan tetap menggunakan nomor urut 1 seperti pada Pemilu 2019.
“Alhamdulillah PKB akan mengambil opsi satu (nomor urut tidak diundi). PKB tetap nomor urut 1 seperti pemilu yang lalu,” kata Jazilul kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).
Menurut Jazilul, nomor satu menjadi nomor keberuntungan bagi PKB. “Nomor 1 telah terbukti nomor baik dan hoki untuk PKB,” ujar Wakil Ketua MPR itu.
Jazilul pun meyakini Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga setuju jika parpolnya kembali berlaga di Pilpres 2024 menggunakan nomor wahid. Dia berharap PKB mampu ‘juara 1’ di pemilu nanti.
“Saya yakin Ketum PKB Gus Muhaimin juga setuju, mengambil semangat nomor satu, semangat sang juara. Harapannya, PKB juara satu dan mengedepankan persatuan,” katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Saksikan juga ‘Kata PDIP soal Perppu Nomor Urut Parpol Tak Diganti Usulan Megawati’:
[Gambas:Video 20detik]
source