OJK kenalkan investasi pasar modal syariah di USK Banda Aceh

OJK kenalkan investasi pasar modal syariah di USK Banda Aceh

Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenalkan investasi di pasar modal syariah kepada mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

“Investasi saham bukanlah perjudian. Saham merupakan instrumen investasi yang sah, bahkan dalam perspektif syariah telah memperoleh legitimasi dari DSN-MUI melalui fatwanya,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK-RI Inarno Djajadi di Darussalam, Aceh, Jumat.

Pernyataan itu disampaikan saat memberikan kuliah umum di USK lewat Program OJK Mengajar untuk mengenalkan peluang dan tantangan pasar modal syariah di AAC, Dayan Dawood, Darussalam.

Inarno menjelaskan perkembangan pasar modal syariah di Indonesia menunjukkan tren positif.

Ia menyebutkan hingga akhir Agustus 2025, kapitalisasi pasar syariah telah mencapai Rp8.856,95 triliun atau setara dengan 62,55 persen dari total kapitalisasi pasar modal nasional.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar dan Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekah memiliki peluang besar dalam mengembangkan pasar modal syariah.

“Masyarakat Muslim dapat berinvestasi dengan cara yang halal, sesuai prinsip syariah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Ia juga mengingatkan semangat investasi harus diiringi kewaspadaan, karena banyak anak muda tergoda berinvestasi karena ikut-ikutan atau FOMO (Fear of Missing Out).

“Setiap orang harus mempelajari dengan cermat instrumen investasi, menyesuaikan dengan kemampuan finansial dan profil risiko,” katanya.

Ia mengatakan investasi juga tidak boleh dilakukan dengan cara berutang. Investasi terbaik adalah yang dijalani dengan nyaman, sesuai kemampuan, dan berorientasi jangka panjang, bukan hanya mengandalkan prediksi jangka pendek.

Rektor USK Prof Marwan menilai kuliah umum ini penting untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya di kalangan mahasiswa.

“Rendahnya literasi keuangan sering kali menjadi salah satu pemicu suburnya praktik-praktik yang merugikan, seperti judi online dan investasi ilegal,” katanya.

Menurut dia, pemahaman menyeluruh tentang inklusi keuangan berperan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mengatakan penguatan pasar modal syariah memiliki peluang besar untuk mendorong terciptanya lapangan kerja baru, meningkatkan akses permodalan bagi pelaku usaha, serta memperkuat basis ekonomi lokal yang berbasis nilai-nilai Islam.

“Aceh bukan hanya menjadi daerah yang konsisten dalam penerapan syariat, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan integrasi antara prinsip agama dengan kemajuan ekonomi modern,” katanya

Ia berharap kegiatan tersebut tidak berhenti hanya pada sosialisasi, tetapi berlanjut dalam bentuk pendampingan, pelatihan, serta program yang melibatkan mahasiswa, akademisi, pelaku usaha dan masyarakat secara luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *