Sabang | BidikIndonesia – Nelayan di Gampong Ie Meule menghadapi tantangan serius akibat penurunan hasil tangkapan ikan dalam beberapa minggu terakhir. Dengan menurunnya hasil tangkapan tersebut, tentunya turut mempengaruhi perekonomian para nelayan.
Salah satu nelayan asal Gampong Ie Meule Kecamatan Sukajaya Sabang Suryadi menjelaskan, penurunan ini dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu serta faktor lainnya. “Hasil tangkapan ikan ini mulai menurun, dan kami merasa rugi karena harus mengeluarkan modal untuk memancing dengan boat milik kami, membeli solar, dan alat pancing lainnya,” ujar Surya, Kamis (31/10/2024).
Situasi ini berimbas pada harga ikan yang terus meningkat, sementara daya beli masyarakat menurun. Kenaikan harga ini membuat ikan menjadi barang yang semakin sulit dijangkau oleh warga setempat.
“Seperti ikan tuna atau tongkol biasa perekor ukuran sedang kami jual dengan harga Rp35ribu/ekor, kalau kondisi seperti sekarang ini dijual dengan harga lebih tinggi Rp.60ribu/ekor. Kemudian kalau ikan seperti gergak, dencis, anak tongkol biasa perkilo nya Rp.20ribu, sekarang menjadi Rp.35ribu/kg,” tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Rafi, nelayan yang mengandalkan metode tembak ikan. Ia menekankan bahwa situasi ini sangat mengkhawatirkan, karena berdampak pada penghidupan mereka dan perekonomian lokal. “Kami yang menyelam juga mendapatkan sedikit hasil tangkapan, jadi tidak jauh beda dengan nelayan yang menggunakan boat,” ungkap Rafi.
Dalam menghadapi situasi ini, para nelayan berharap adanya perhatian dan dukungan dari Pemerintah serta instansi terkait untuk membantu mengatasi masalah ini. Dengan adanya tindakan yang tepat, diharapkan hasil tangkapan ikan dapat kembali normal dan masyarakat dapat memperoleh akses yang lebih baik terhadap sumber daya ikan yang tersedia.[RRI]