Kenali Jejak Sejarah di Ujung Barat, MIN 1 Aceh Besar Kunjungi Sabang
Sabang | BidikIndonesia – Sebanyak 20 siswa kelas 5 MIN 1 Aceh Besar dengan penuh semangat mengikuti kegiatan Study Wisata Sejarah yang dilaksanakan pada 22 dan 24 April 2025 ke Pulau Weh Sabang.
Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa dalam memahami jejak sejarah di kepualauan Sabang secara langsung, selain sebagai tempat wisata. Didampingi oleh 10 guru, mereka menjelajahi berbagai tempat bersejarah yang kaya akan nilai edukasi.
Koordinator Kegiatan, Fitriani, S.Hum mengatakan kegiatan ini diawali dengan melihat benteng tempat pertahanan peninggalan Jepang Anoi Itam di kawasan Ujong Kareung dan dilanjutkan dengan mengunjungi Makam Keramat Siti Rubiah di Pulau Rubiah yang merupakan istri dari Tgk Ibrahim Di Iboih.
Perjalanan dilanjutkan menuju titik nol kilometer Sabang, salah satu ikon kebanggaan Sabang. Titik nol kilometer Sabang sering disebut penanda geografis ujung terjauh Barat Indonesia.
Antusiasme siswa terlihat jelas ketika mereka mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata tentang sejarah kilometer nol yang megah ini. Mereka kagum dengan keindahan arsitekturnya yang penuh dengan filosofi mendalam. Beberapa siswa bahkan terlihat sibuk mencatat poin-poin penting dalam buku catatan mereka.
Tak hanya belajar sejarah, para siswa juga mendapat kesempatan untuk mengasah rasa kebersamaan dan kedisiplinan selama perjalanan.
Dengan tertib, mereka mengikuti arahan guru dan pemandu wisata. Selain itu, beberapa siswa terlihat mencoba berbincang dengan beberapa turis mancanegara yang berada di Sabang. Sesi tanya jawab yang interaktif membuat suasana semakin hidup, menunjukkan betapa besarnya rasa ingin tahu mereka terhadap kebudayaan Indonenesia terutama Sabang sekalian mengasah kemampuan berbahasa Inggris.
Nurharlina, M.Pd Kepala MIN 1 Aceh Bedar, menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta. “Kegiatan study wisata sejarah ini tidak hanya untuk menambah wawasan sejarah dan wisata, tetapi juga untuk melatih kedisiplinan, tanggung jawab, dan rasa cinta terhadap warisan budaya. Kami berharap para siswa dapat menerapkan pelajaran berharga ini dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Momen-momen berharga ini tentu meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa. Mereka merasa sangat beruntung bisa belajar langsung dari tempat bersejarah, bukan hanya melalui buku pelajaran di kelas.
Salah satu siswa, mengungkapkan kegembiraannya, “Saya sangat senang bisa melihat langsung tugu kilometer nol. Selama ini hanya melihat di gambar, ternyata lebih indah dan megah di dunia nyata,” ucapnya.[kemenag]
Dengan berbagai pengalaman yang didapat, kegiatan study wisata sejarah ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi siswa MIN 1 Aceh Besar. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperkaya wawasan serta membangun karakter siswa agar lebih mencintai sejarah dan budaya bangsa.