ACEH TIMUR, bidikindonesia.com, Sejumlah massa aksi yang menamakan dirinya Gerakan Pejuang Keadilan, sedang terus mempersiapkan aksi demonstrasi menuntut transparansi dan akuntabilitas perusahaan gas di Aceh Timur PT. Medco E & P Malaka, yang diduga dikelola secara tidak transparan dan diduga sarat KKN serta tidak berkeadilan.
Setelah beberapa waktu mendapatkan ultimatum dari elemen sipil di Aceh Timur, tampaknya perusahaan gas raksasa itu tidak mempedulikannya, bahkan PJ Bupati Aceh Timur, Amrullah M Ridha, S.SOS, M.SC, diam seribu bahasa, seolah menganggap tuntutan dan kritik masyarakat tidaklah penting.
“Kami sudah berkali – kali memberikan ultimatum, agar perusahan tersebut segera mempublis pendapatan dan besaran bagi hasil terhadap daerah serta manfaatnya ke masyarakat, tapi nampaknya tidak digubris, bahkan PJ Bupati Aceh Timur pun diam saja,” kata Zakaria alias Bung Jaka yang mengaku akan memimpin aksi tersebut. Minggu, 08 September 2024.
Bung Jaka mengungkapkan bahwa pihaknya selama ini hanya dibujuk rayu secara terus menerus oleh pihak – pihak tertentu seperti pihak keamanan, agar tidak melakukan aksi demonstrasi terhadap perusahaan gas raksasa itu, sedangkan tuntutannya tidak digubris sama sekali.
Bahkan diketahui perusahaan gas raksasa yang mengeruk hasil alam di Aceh Timur itu cenderung melakukan berbagai bentuk praktek – praktek pencitraan untuk menina bobokan masyarakat dan kalangan media dengan ajakan jalan – jalan ke luar kota gathering, diduga agar borok di perusahaan gas itu tidak muncul ke permukaan.
Bahkan diduga perusahaan gas itu juga telah lama berhasil menaklukan anggota legislatif yang sebelumnya sangar terhadap perusahaan tersebut.
“Ini jelas sangat merugikan masyarakat Aceh Timur,, hasil alamnya dikeruk, tapi masyarakat tak kunjung menikmatinya, bahkan jangankan menikmati, mengetahui berapa hasil yang sudah dikeruk dari perut bumi Aceh Timur saja susahnya minta ampun, padahal katanya perusahaan profesional dengan skala internasional, tapi koq sangat misterius begitu?”, Terang Jaka.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mempersiapkan aksi sebaik mungkin dan akan terus bersuara sampai perusahaan tersebut memenuhi tuntutan mereka akan transparansi dan keadilan.
“Kami akan terus bersuara dan bergerak sampai perusahaan itu memenuhi tuntutan kami soal transparansi dan terwujudnya keadilan, dan kami akan terus mendesak para pemimpin di Aceh Timur untuk menuntaskan semuanya”, tegas Jaka.
Di sisi lain, dia juga mendesak pihak Kejati Aceh, untuk segera mengusut dua perusahaan perkebunan sawit milik daerah Aceh Timur, yaitu PT Beurata Maju dan PT. Wajar Corpora yang diduga sarat masalah kerugian negara dari sejak berdirinya.
“Kami juga akan laporkan ke Kejati soal dua perusahaan itu karena juga tidak jelas dari sejak awal berdirinya, dan diduga dikelola oleh sejumlah oknum tertentu demi kepentingan pribadi dan kelompok, bahkan PT Wajar Corpora diduga tidak pernah menyetorkan PAD sejak 2016,sedangkan hasilnya terus dipetik, ini PJ Bupati harus ungkap semuanya atau berhenti saja dari jabatannya, karena kami tidak butuh anda, jika tutup mata pada persoalan penting ini”, Pungkas ketus aktivis HAM Aceh Timur itu menutup keterangannya.