LANGSA, bidikindonesia.com, Pendemo mahasiswa IAIN Langsa yang dilakukan hari ini Jumat 11 Oktober 2024, didepan kampus IAIN Langsa.
Para pendemo Mendesak Kementerian Agama RI untuk mencopot Rektor Rektor
Prof. Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA dan Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Dekan,
Dr. Mawardi Siregar, MA,
Menurut pendemo yang berteriak copot Rektor dan dekan, dianggap arogan dan tidak profesional dalam mengelola fakultas
Salah satu isu utama yang disoroti adalah arogansi Dekan dalam proses revisi anggaran Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dan ancaman terhadap nilai mahasiswa.
Rektor yang selama ini jarang berada di Kampus banyak Dinas luar sehingga tidak terurus kmpus dengan baik, juga rektor yang selama ini banyak jalan jalan alias sering diluar kota.
.
Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Institut, Safrizal, sebagai ketua orasi menyebutkan persualan harus dapat diambil tindakan tegas oleh pihak Kementerian Agama RI.
Bukan hanya Rektor saja yang harus di copot pendemo juga. Desak dekan juga harus segera dicopot, kegiatan revisi anggaran ORMAWA sering kali dilakukan secara sepihak oleh Dekan FUAD, tanpa melibatkan mahasiswa atau memberikan penjelasan yang jelas.
Syahrizal juga berteriak di hadapan pendemo, menyebutkan bahwa Dekan FUAD kerap menggunakan ancaman terhadap nilai akademik mahasiswa sebagai alat untuk meredam kritik, ujarnya.
Rektor juga seharusnya banyak dikampus bukan jalan jalan kerjanya.
“Dekan FUAD bukan hanya tidak profesional, tetapi juga bersikap arogan dalam revisi anggaran ORMAWA. Anggaran dipotong secara sepihak, dan mahasiswa dipaksa menerima keputusan tersebut.
Lebih parah lagi, ada ancaman terhadap nilai mahasiswa yang berani bersuara kritis. Ini tidak bisa kami biarkan! Kami mendesak Rektor untuk segera mencopot Dekan FUAD,” tegas Safrizal di hadapan para demonstran yang berkumpul.
Mahasiswa juga mengkritik Rektor IAIN Langsa yang dianggap terlalu sering dinas luar, sehingga banyak permasalahan kampus, termasuk persoalan transparansi dan pengelolaan anggaran, tidak tertangani dengan baik. Hingga kini, tuntutan mahasiswa pada aksi sebelumnya belum mendapat tanggapan yang memadai.
“Rektor seharusnya fokus pada masalah internal kampus, bukan hanya dinas luar. Kondisi kampus semakin memburuk, mulai dari fasilitas, anggaran, hingga beasiswa yang tidak jelas. Jika Rektor tidak mampu mengelola kampus dengan baik, kami menuntut Rektor untuk mengundurkan diri,” lanjut Syahrizal.
Aksi ini menegaskan bahwa mahasiswa IAIN Langsa tidak akan berhenti berjuang sampai tuntutan mereka dipenuhi. Mereka meminta perubahan mendasar terkait transparansi, profesionalisme, dan pengelolaan yang lebih baik di kampus.
Kalau demo ini yang kami lakukan tidak di indahkan akan kami lakukan demo besar besaran lagi dalam Minggu ini.
Bukan hanya demo disini kami juga akan melakukan demo di Kementerian Agama RI dijakarta tutup Syahrizal.