Mahasiswa Demo DPRA, Desak Publikasi Pokir Nurdiansyah

Mahasiswa Demo DPRA, Desak Publikasi Pokir Nurdiansyah

Aksi unjuk rasa oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMAT) Banda Aceh di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Banda Aceh | BidikIndonesia – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMAT) Banda Aceh menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Kamis, 24 April 2025. Mereka menuntut transparansi dalam pengelolaan dana Pokok-pokok Pikiran (Pokir) yang dikelola oleh anggota DPRA, Nurdiansyah Alasta.

Dalam aksinya, Koordinator Lapangan IPMAT, Irfan Fauzi, mempertanyakan kebenaran isu terkait pengadaan barang untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan anggaran tahun 2023. Isu tersebut menyebutkan bahwa dana tersebut diterima dan dikelola oleh pihak keluarga Nurdiansyah.

“Aksi kami ini bertujuan untuk meminta klarifikasi apakah benar Pokir Drh. Nurdiansyah Alasta ini dikelola oleh adik kandungnya, dan istri adiknya dipilih sebagai ketua kelompok usaha itu?” ujar Irfan dalam orasinya.

Selain itu, IPMAT juga meminta agar seluruh usulan Pokir milik Nurdiansyah, sejak awal menjabat sebagai anggota DPRA hingga saat ini, dipublikasikan secara terbuka kepada masyarakat untuk menghindari dugaan penyalahgunaan.

Bacaan Lainnya

Mahasiswa juga menuntut agar Nurdiansyah, yang merupakan anggota DPRA dari Dapil VIII (Aceh Tenggara dan Gayo Lues) dan Ketua Komisi IV DPRA, lebih peduli terhadap kondisi warga di daerah pemilihannya, khususnya para mahasiswa.

“Kami mendesak beliau untuk menggunakan kewenangannya sebagai Ketua Komisi IV untuk mengusulkan pembangunan Asrama Mahasiswa Putri Aceh Tenggara di Banda Aceh kepada Pemerintah Daerah,” ujar Irfan.[AJNN]

Pantauan AJNN, aksi unjuk rasa tersebut berlangsung dengan damai. Nurdiansyah Alasta hadir langsung untuk menemui mahasiswa dan memberikan klarifikasi terkait tuntutan yang disampaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *