LHOKSEUMAWE, bidikindonesia.com, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe, Abdul Hakim, menjadi sorotan dan menimbulkan Kontroversi setelah fotonya berpose dengan simbol dua jari bentuk L disalah artikan mendukung paslon tertentu,
foto beredar luas di media sosial dan viral disejumlah grub whatsapp pasalnya Abdul Hakim sedang berpose Dua Jari simbol L bersama salah satu paslon Walikota Lhokseumawe namun disalah artikan dan menimbulkan kontroversi.
Salah satu akun Facebook, T Andi Rahman, memposting foto itu dengan tanda panah yang menunjuk langsung ke Ketua KIP Lhokseumawe, Abdul Hakim. Dalam unggahan tersebut, tertulis keterangan “Semangat Pak Ketua KIP Lhokseumawe, Semoga melahirkan pemimpin baik dari proses yang adil.”
Pose Dua jari L disalah artikan warganet seperti angka dua, seolah olah Abdul Hakim tidak netral dan mendukung paslon tertentu, Status itu telah mendapat berbagai tanggapan dari warganet, dengan ratusan kali dibagikan, ratusan komentar, dan ratusan reaksi suka dan lainnya.
Saat dihubungi tim bidikindonesia, Abdul Hakim membenarkan bahwa dirinya adalah orang dalam foto tersebut. Menurut penjelasannya, foto tersebut diambil seusai acara pelantikan pimpinan DPRK Lhokseumawe pada Kamis, 31 Oktober 2024.
“Saya baru saja menghadiri acara pelantikan pimpina DPRK lhokseumawe, lalu saat keluar dari ruangan, berbincang dengan Dr. Mariyudi setelah itu kami diajak foto oleh tim paslon nomor urut 2 sayuti, dan saya berpose dua jari simbol L untuk Lhokseumawe, bukan simbol angka dua,” Terang Abdul Hakim seraya menegaskan bahwa simbol yang Ia buat dengan tangan bukanlah tanda dukungan terhadap paslon mana pun.
Selanjutnya ia menambahkan, “Kalau diperhatikan, tim paslon nomor urut 2 juga tidak menunjukkan jari sebagai simbol nomor urut, tetapi hanya simbol L untuk Lhokseumawe, juga, seperri beberapa foto paslon lain juga rata-rata berpose simbol L” tambahnya.
Abdul Hakim menegaskan bahwa foto tersebut diambil secara spontan tanpa maksud memberikan dukungan terhadap salah satu calon. Ia juga berharap masyarakat tidak salah menafsirkan pose tersebut sebagai indikasi ketidak netralan KIP Lhokseumawe dalam Pemilu mendatang.
Klarifikasi ini disampaikan Abdul Hakim agar publik mendapat pemahaman yang benar terkait posisinya sebagai ketua lembaga penyelenggara pemilu yang netral dan independen, berintergritas juga bermartabat serta mewijudkan pemilu yang berkwalitas konduaif juga menjalankan tugas dan kewajiban dengan amanah selaku ketua KIP lhokseumawe.(ADV)