LHOKSEUMAWE, Bidikindonesia.com Rendahnya kesadaran masyarakat Kota Lhokseumawe terkait pelestarian lingkungan, sampai saat ini masih banyak di temukan limbah rumah tangga yang memenuhi aliran sungai sampai menghambat aliran air.
Hal itu di sampaikan oleh Pj Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Drs. Imran, pada kunjungan lapangan ke wilayah Kecamatan Blang Mangat. Rabu (27/9/2023).
Pihaknya mengambil langkah tegas dalam menghadapi potensi banjir di Kota Lhokseumawe karena mengingat Aceh telah memasuki musim penghujan yang dapat meningkatkan risiko banjir.
Imran menemukan sejumlah masalah yang perlu segera ditangani, seperti penyempitan aliran sungai, sedimentasi, penumpukan sampah, pertumbuhan liar tumbuhan, dan penanaman tanaman yang tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai yang mengatur penggunaan lahan di sekitar sungai.
Dirinya sangat prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat terkait pelestarian lingkungan. Banyak yang masih beranggapan bahwa menjaga kebersihan dan lingkungan adalah tugas semata-mata pemerintah.
Imran menekankan bahwa ini adalah tugas bersama untuk memitigasi risiko bencana alam sejak dini.
“Sampai saat ini masih banyak kita temukan limbah rumah tangga yang memenuhi aliran sungai sampai menghambat aliran air, kita banyak temukan popok bayi, pembalut wanita, sampah plastik yang sulit terurai. Ini bukti jelas kalau kesadaran masyarakat terkait menjaga lingkungan masih rendah,” ujarnya.
Selain mengidentifikasi masalah, Imran juga ikut serta dalam penebangan sejumlah pohon liar yang mengganggu aliran air menuju sawah dan sistem irigasi desa. Tindakan ini dilakukan sebagai langkah konkrit dalam memitigasi risiko banjir.
Imran juga mengajak seluruh aparatur Kecamatan Blang Mangat dan desa-desa terkait untuk menggalakkan aksi gotong royong secara intensif melalui program Jumat Bersih.
Disela-sela pertemuannya dengan masyarakat juga ia titipkan pesan agar tidak membuang sampah ke daerah aliran sungai. Tujuannya adalah untuk mencegah banjir di seluruh wilayah yang rentan.
“Kita harus berkolaborasi, ini kita lakukan bersama agar kebersihan lingkungan bisa dilakukan secara merata. Sehingga kemungkinan banjir saat musim penghujan bisa diminimalisir, walaupun tetap terjadi genangan air tapi bisa cepat surut,” ujarnya.
Imran menegaskan bahwa ini adalah tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan dan mengurangi risiko banjir.
“Kita harus lebih peduli terhadap aliran sungai dan lingkungan sekitarnya demi keberlangsungan kota kita,” tandasnya.
Dengan tindakan-tindakan konkret seperti ini, diharapkan risiko banjir dapat ditekan dan kota Lhokseumawe dapat lebih siap menghadapi musim penghujan yang datang.[Jurnalindonesia]