Banda Aceh|BidikIndonesia.com – Mayor Jenderal TNI Joki Hadi Susilo resmi menjabat sebagai Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), menggantikan Mayjen TNI Niko Fahrizal.
Salah seorang mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK), Miftahul Althaf menyampaikan, tantangan utama Kodam IM di konteks sosial-politik Aceh saat ini adalah bagaimana menjaga kestabilan keamanan yang kondusif sambil tetap menghormati hak-hak masyarakat, terutama generasi muda yang memiliki aspirasi kuat dalam pembangunan daerah.
“Kodam harus bisa menjadi jembatan yang menghubungkan kepentingan keamanan dan dinamika sosial dalam masyarakat,” ucap Althaf di Banda Aceh.
Mahasiswa Teknik Sipil USK itu menilai, peran TNI dalam mendukung pembangunan dan pendidikan sangat krusial.
Selain sebagai penjaga keamanan, TNI juga menjadi mitra strategis untuk membantu meningkatkan kapasitas masyarakat, misalnya melalui pelatihan dan program pendidikan yang menyasar wilayah-wilayah terpencil dan kurang terlayani.
Dari Pangdam baru, pihaknya sangat berharap adanya pendekatan yang lebih terbuka dan transparan dalam menyampaikan informasi, serta kemitraan yang lebih erat dengan kalangan mahasiswa dan pemuda.
“Keterlibatan kami dalam berbagai program dan kegiatan Kodam bisa menjadi bentuk nyata sinergi yang positif untuk mendukung pembangunan Aceh secara menyeluruh,” ucap Althaf.
Sementara mahasiswa lainnya dari UIN Ar-Raniry, Parlidungan, menyampaikan dukungan terhadap upaya peningkatan sinergi antara TNI dengan universitas dan lembaga pendidikan.
Dengan kerja sama yang baik, menurutnya bisa menciptakan program-program yang tidak hanya berfokus pada pertahanan, tapi juga pengembangan sumber daya manusia yang inovatif dan berdaya saing.
“Semoga kepemimpinan pangdam IM yang baru dapat menjawab harapan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi masa depan Aceh yang lebih stabil dan maju,” pungkasnya.(*)