Kamis, 10 November 2022 – 12:48 WIB
VIVA Politik – Pakar politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menyoroti kode keras Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto mengenai jatah Pilpres di 2024. Hendri mengatakan, apa yang dilontarkan oleh Jokowi sebagai orang nomor 1 di Indonesia itu sangat berbahaya.
Menurutnya, Jokowi bukanlah orang biasa yang pernyataanya tidak dihiraukan orang. Jokowi adalah kepala negara, kepala pemerintahan dan juga tokoh politik di Indonesia yang setiap pernyataannya itu patut diperhitungkan.
Hendri mengatakan, pernyataan Jokowi bisa menjadi berbahaya apabila ditafsirkan sebagai instruksi atau perintah memenangkan Prabowo di 2024. Bukan tak mungkin ada yang menafsirkan omongan Jokowi itu sebagai rancangan memenangkan sosok-sosok tertentu di 2024 mendatang.
“Maksud saya memang presiden saat ini itu kan memang menjadi pusat perhatian, dia bukan saja kepala pemerintahan tetapi kepala negara, tokoh politik juga, jadi kompornya dia itu jangan sampai diterjemahkan menjadi sebuah skema rancangan menuju Pemilu nantinya, Oh Inilah dia nanti calon-calonnya,” kata pakar politik yang akrab disapa Hensat, di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Kamis 10 November 2022.
Menurut Hensat, banyak orang yang mengartikan pernyataan Jokowi sebagai kode. Sebab memabg selama ini Jokowi kerap melontarkan kode-kode tertentu di setiap pidatonya.
Seperti yang terjadi di HUT Golkar beberapa waktu lalu. “Waktu Pak Luhut disuruh berdiri di acara HUT Golkar itu kan kode. (Jokowi mengatakan) Biasanya Pak Luhut pakai batik, sekarang pakai Jas Kuning, silakan berdiri Pak Luhut,” kata Hensat mengutip pernyataan Jokowi saat itu.
source