Petugas Damkar tengah mengecek kembali untuk memastikan tidak ada lagi sisa titik api dilokasi kejadian hingga dinyatakan aman.
Sabang | BidikIndonesia – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan masalah yang kompleks dan terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Karhutla dapat disebabkan oleh faktor alam seperti kekeringan ekstrem dan sambaran petir. Tidak hanya itu dari aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan, serta kelalaian dalam menjaga api.
Pada senin (3/02/22025) sekitar pukul 08.00 WIB 2 unit Armada Damkar kota sabang bergerak menuju ketempat terjadinya kebakaran lahan di gampong Batee shok kecamatan sukamakmu, kota sabang. Terkait hal tersebut, Tim Siaran LPP RRI Banda aceh /Sp Sabang mengkonfirmasi aksi quickrespon group A Damkar. Edi Albiza mengklarifikasi kejadian kemarin, “ Kemarin Kami menerima panggilan darurat dari seorang warga bate shok, karena tealh terjadi kebakaran lahan tepatnya dibelakang dayah.
Melaju kencang 3 unit armada Damkar diantaranya 2 unit Armada pemadam dan 1 unit Fire Jeep sebagai Patwal dan rescue, “ucapnya pada program siaran INDONESIA BANGET pada pukul 14.00WIB, selasa (4/02/2025). Setibanya damkar dilokasi kejadian, api telah dipadamkan oleh warga setempat dan group A langsung bergerak cepat, mengecek kembali untuk memastikan tidak ada lagi sisa titik api dilokasi kejadian hingga dinyatakan aman.
Edy menambahkan, dan mengatakan Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi kepada warga gampong bate shok atas gerak cepat, ikut membantu memadamkan api pada lokasi kejadian kemarin, sebelum tiba armada kami kemarin“tuturnya. Dalam obrolan bersama komandan group A Damkar sabang, beliau berpesan dan menghimbau kepada seluruh warga kota sabang dan sekitarnya, hindari aktifitas membuka lahan kebun dengan cara membakar.
Dalam catatan kasus damkar sabang, pada tahun 2024 lalu, kasus kebakaran lahan lebih tinggi dibandingkan dengan kasus kebakaran rumah dan kejadian seperti ini sangat mengkhawatirkan pihaknya. Dalam Hal ini edy juga menyampaikan belum, secara menyeluruh dalam mensosialisasikan serta mengedukasi kepada warga, akibat dari membuka lahan dengan cara dibakar dan membakar sampah sembarangan. Hal ini sangat diperlukan untuk melibatkan kerja sama lintas instansi untuk ikut menghimbau dan mengedukasi bahaya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Edy kembali menyampaikan rencananya untuk di tahun ini akan melakukan upaya sosialisasi serta edukasi pada masyarakat dan juga melibatkan pihak aparat gampong, Linmas agar selalu pro aktif dalam upaya pencegahan,dan pemadaman awal, ini sebenarnya tantangan bagi kita mengingat sabang ini luas, sementara cuma ada satu Pos Pemadam Kebakaran berada di pusat kota, sebagai contoh simulasi jika terjadi kebakaran yang letak lokasinya jauh dari jangkauan pos damkar, maka tenaga atau petugas damkar desa yang ada di gampong tersebut bisa langsung beraksi, dengan tujuan untuk pemadaman tahap awal sambil menunggu petugas Damkar sampai ke titik lokasi, “ pungkasnya.