Gugur di Gaza, Dr. Marwan Sultan Dianggap Pahlawan Kemanusiaan: SWI Aceh Serukan Aksi Solidaritas untuk Palestina

Gugur di Gaza, Dr. Marwan Sultan Dianggap Pahlawan Kemanusiaan: SWI Aceh Serukan Aksi Solidaritas untuk Palestina

Dr. Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, gugur dalam tugas akibat serangan brutal militer Israel. Rabu, 02 juli 2025 lalu.

BANDA ACEH | bidikindonesia.com – Dunia kemanusiaan berduka. Dr. Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, gugur dalam tugas akibat serangan brutal militer Israel. Kabar duka ini menjadi pukulan keras bagi hati nurani dunia, sekaligus seruan moral agar masyarakat internasional tidak berpaling dari penderitaan rakyat Palestina.

Sekretaris Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim. Foto: Dok pribadi

Sekretaris Wilayah Dewan Pimpinan Wilayah Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam serta penghormatan setinggi-tingginya kepada sosok almarhum yang dikenal penuh pengabdian dan keberanian.

“Gugurnya Dr. Marwan Sultan bukan hanya kehilangan bagi rakyat Palestina, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Ia mengorbankan kenyamanan hidupnya demi merawat para korban perang, dengan keberanian dan keikhlasan yang luar biasa. Beliau adalah teladan sejati dalam perjuangan kemanusiaan,” ujar Adhifatra, Ahad (06/7/2025).

 

Bacaan Lainnya

Sebagai bentuk penghormatan dan tindak lanjut dari perjuangan almarhum, SWI Aceh menyerukan aksi solidaritas kepada seluruh elemen masyarakat, terutama kalangan jurnalis dan insan pers, dengan langkah-langkah berikut:

1. Menggelar doa bersama dan aksi damai sebagai bentuk penghormatan dan dukungan terhadap perjuangan almarhum serta penderitaan rakyat Palestina.

2. Menggalang donasi kemanusiaan untuk mendukung operasional dan keberlanjutan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

3. Mengedukasi publik melalui media massa tentang pentingnya empati dan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang menimpa Palestina.

4. Terus menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, sebagai hak dasar setiap bangsa yang merdeka.

 

Adhifatra juga menegaskan bahwa media dan insan pers memiliki tanggung jawab moral untuk tidak bungkam terhadap ketidakadilan.

“Dalam semangat kemerdekaan dan kemanusiaan, media harus menjadi suara bagi mereka yang tertindas. Seperti yang pernah disampaikan Nelson Mandela: ‘We know too well that our freedom is incomplete without the freedom of the Palestinians.’ Kita harus buktikan bahwa nurani kita belum mati,” pungkasnya.

 

Kepergian Dr. Marwan Sultan sebagai syuhada tidak akan memadamkan api perjuangannya. Justru, semangat dan dedikasinya akan terus hidup dalam setiap langkah solidaritas yang kita ambil. Dunia mungkin terdiam, namun rakyat Indonesia, khususnya dari Aceh, tidak akan tinggal diam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *