Final Piala Dunia 2022: Penutup Puzzle Trofi Messi?

Final Piala Dunia 2022: Penutup Puzzle Trofi Messi?

Jakarta, CNN Indonesia

Final Piala Dunia 2022 akan mempertemukan Argentina vs Prancis di Stadion Lusail, Minggu (18/12). Laga ini bisa jadi penutup puzzle trofi Lionel Messi jika berhasil membawa Argentina juara.

Setelah bertabur gelar di level klub, membawa negaranya juara Piala Dunia akan menegaskan bintang 35 tahun itu sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa. Trofi Piala Dunia seolah jadi potongan puzzle terakhir dalam karier Messi.

La Pulga–begitu Messi kerap disapa, sudah bergelimang trofi bersama klub yang dibelanya. Sebut saja La Liga, Copa del Rey, Piala Supercopa, Liga Champions, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub bersama Barcelona.

Bacaan Lainnya

Begitu juga saat hijrah ke Paris Saint-Germain (PSG), Messi berkontribusi dalam mempersembahkan gelar Ligue 1 dan Trophee des Champions di Liga Prancis.

Di level internasional bersama timnas Argentina, Messi sudah tak bisa dibilang sebagai ‘Raja Tanpa Mahkota’ setelah menjuarai Copa America 2021. Itu menjadi trofi perdana Messi untuk La Albiceleste sejak memenangkan medali emas sepak bola Olimpiade 2008 Beijing.

Perjalanan Messi menuju takhta juara bersama timnas Argentina sangat berliku. Ia berkali-kali dibuat ‘terbang’ dengan menjejakkan kaki di final, namun kemudian dihempaskan ke tanah karena kalah di partai puncak.

Messi pertama kali merasakan pahitnya takluk di laga final ketika masih muda, tepatnya pada final Copa America 2007. Tak tanggung-tanggung, Argentina kalah 0-3 dari Brasil.

Tujuh tahun berselang, Messi membawa Argentina ke final Piala Dunia 2014 kontra Jerman. Harapan besar menjadi juara harus pupus karena gol tunggal Mario Gotze di babak tambahan.

Rasa sakit hati Messi semakin dalam ketika lagi-lagi Argentina kalah di final. Itu terjadi pada laga puncak Copa America 2015 kontra Chile. Argentina kalah dalam drama adu penalti. 




Argentina's coach Diego Maradona (R) speaks to Argentina's striker Lionel Messi prior the 2010 World Cup quarter-final match Argentina vs. Germany on July 3, 2010 at Green Point stadium in Cape Town.  NO PUSH TO MOBILE / MOBILE USE SOLELY WITHIN EDITORIAL ARTICLE -   AFP PHOTO / JAVIER SORIANO (Photo by JAVIER SORIANO / AFP)Lionel Messi mengalami banyak momen pahit bersama timnas Argentina. ( JAVIER SORIANO / AFP)

Setahun berselang, hal yang sama terulang. Messi dan Argentina kembali tumbang di hadapan Chile di final Copa America Centenario lewat adu penalti.

Messi sempat memutuskan pensiun saat itu meski masih berusia matang sebagai pesepakbola. Terdapat anggapan bahwa Messi tidak sanggup menanggung ekspektasi besar dari publik karena kerap dibanding-bandingkan dengan mendiang Diego Maradona.

Namun Messi mencoba bangkit setelah memutuskan kembali membela timnas Argentina. Copa America 2021 menjadi momen renaisans sang ‘Messiah’.

Nama Messi semakin dielu-elukan di Piala Dunia 2022. Pengoleksi tujuh Ballon d’Or itu berhasil ‘menggendong’ Argentina sampai ke final piala dunia untuk kedua kalinya.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut>>>



Akhir Manis untuk Messi atau Eropa Lanjutkan Dominasi?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA


source

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *